Beberapa waktu yang lalu ada kontes give away tentang pengalaman pertama orang2 dalam menghadapi situasi yang baru atau kondisi yang baru seperti hari pertama di tempat kerja baru, menjadi ayah atau ibu saat memiliki anak pertama, menjadi juara pertama di kelas, juara di lomba atau pertandingan olah raga, dan banyak lagi situasi yang pertama bagi setiap orang.
Kebetulan sekali saya ditugaskan sama bos untuk membantu pelaksanaan radio talk show di stasiun radio berbasis bisnis yang memiliki jaringan hingga sepuluh kota besar di Indonesia, dari Medan, Surabaya, Balikpapan hingga Makasar. Pengalaman dari tahun ke tahun adalah sebagai the man behind the scene (orang yag bekerja di belakang layar). Saya tidak pernah tampil mewakili kantor dalam berbagai acara resminya namun justru sebagai orang yang membuat event2 tersebut.
Akhirnya sayapun mendapat kesempatan pertama sebagai nara sumber pada sesi pertama di dalam rangkaian rencana radio talk. Sebenarnya perasaan ini menjelang on air hari itu cukup resah dan rada dag dig dug. Hal ini bukan karena materinya tapi lebih menghadapi suasana di dalam ruang studio dan rekaman langsung didengarkan di sepuluh kota besar. Alhamdulillah sih, ngomongnya ga buru2 dan masih bisa mengontrol kecepatan dalam berbicara tapi perasaan masih belum sepenuhnya nyaman.
Dalam durasi sejam, bisa digambarkan 10 menit pertama penyesuaian dengan suasana, 10 menit kedua mulai mengatasi dan mengontrol keadaan, selebihnya ternyata makin nyaman dan menguasai panggung radio talk (hehehehe...PD banget yah). Suasana makin kondusif karena nara sumber lain (ada 2 nara sumber termasuk saya) dan penyiar radio makin nge'klik' dan makin 'cair' dalam melontarkan pertanyaan dan jawabannya. Hingga waktu sejam berlalu tanpa terasa dan seperti cuma 10 menit saja.....(kok cepat banget selesainya yah?).
Minggu berikutnya, saya 'mencari' mangsa untuk dijadikan nara sumber untuk acara yang sama. Sebenarnya mah, bisa aja nara sumber di sesi 1 untuk menjadi nara sumber lagi. Namun kita ingin membagi pengalaman seperti ini kepada rekan2 lain. Ternyata setelah mendapat 'korban'....(hehehehe), kita mentraining dan menyamakan persepsi agar dalam menjawab pertanyaan masih in line dengan pembiacaraan seminggu sebelumnya. Suasana di 10 menit pertama identik dengan pengalaman saya tapi sejalan dengan waktu merekapun bisa mengatasinya di menit2 selanjutnya.
Mungkin kalau sebagai trainer seperti om enha ga masalah untuk berbicara atau cuap-cuap tapi untuk sebagian orang. Banyak yg tidak nyaman apabila harus berbicara banyak di dalam pekerjaan sehari-hari. Lalu anda jenis yang mana nih? Nyaman berbicara dengan orang atau sebaliknya???
NE
Kebetulan sekali saya ditugaskan sama bos untuk membantu pelaksanaan radio talk show di stasiun radio berbasis bisnis yang memiliki jaringan hingga sepuluh kota besar di Indonesia, dari Medan, Surabaya, Balikpapan hingga Makasar. Pengalaman dari tahun ke tahun adalah sebagai the man behind the scene (orang yag bekerja di belakang layar). Saya tidak pernah tampil mewakili kantor dalam berbagai acara resminya namun justru sebagai orang yang membuat event2 tersebut.
Akhirnya sayapun mendapat kesempatan pertama sebagai nara sumber pada sesi pertama di dalam rangkaian rencana radio talk. Sebenarnya perasaan ini menjelang on air hari itu cukup resah dan rada dag dig dug. Hal ini bukan karena materinya tapi lebih menghadapi suasana di dalam ruang studio dan rekaman langsung didengarkan di sepuluh kota besar. Alhamdulillah sih, ngomongnya ga buru2 dan masih bisa mengontrol kecepatan dalam berbicara tapi perasaan masih belum sepenuhnya nyaman.
Dalam durasi sejam, bisa digambarkan 10 menit pertama penyesuaian dengan suasana, 10 menit kedua mulai mengatasi dan mengontrol keadaan, selebihnya ternyata makin nyaman dan menguasai panggung radio talk (hehehehe...PD banget yah). Suasana makin kondusif karena nara sumber lain (ada 2 nara sumber termasuk saya) dan penyiar radio makin nge'klik' dan makin 'cair' dalam melontarkan pertanyaan dan jawabannya. Hingga waktu sejam berlalu tanpa terasa dan seperti cuma 10 menit saja.....(kok cepat banget selesainya yah?).
Minggu berikutnya, saya 'mencari' mangsa untuk dijadikan nara sumber untuk acara yang sama. Sebenarnya mah, bisa aja nara sumber di sesi 1 untuk menjadi nara sumber lagi. Namun kita ingin membagi pengalaman seperti ini kepada rekan2 lain. Ternyata setelah mendapat 'korban'....(hehehehe), kita mentraining dan menyamakan persepsi agar dalam menjawab pertanyaan masih in line dengan pembiacaraan seminggu sebelumnya. Suasana di 10 menit pertama identik dengan pengalaman saya tapi sejalan dengan waktu merekapun bisa mengatasinya di menit2 selanjutnya.
Mungkin kalau sebagai trainer seperti om enha ga masalah untuk berbicara atau cuap-cuap tapi untuk sebagian orang. Banyak yg tidak nyaman apabila harus berbicara banyak di dalam pekerjaan sehari-hari. Lalu anda jenis yang mana nih? Nyaman berbicara dengan orang atau sebaliknya???
NE
13 comments:
tergantung situasi pak kalau saya, kalau dilingkungan baru biasanya kurang nyaman berbicara
saya bisa gemetar ...,kecuali kalau penyuluhan depan anak2 yh sudah jadi bagian pekerjaan bertahun2 he..he...
saya nebak2 di radio apa nih, jangan2 saya dengar nih,
So anggap saja semua audience adalah teman lama :)
Salam saya mbak
Kalo gitu anggap semua audience itu adalah anak-anak
:)
Salam saya kak
kalau gitu om nh...kudu nulis artikel di blognya agar orang2 yg kurang lancar dalam berbicara bisa lebih lancar...
mbak monda...radio yg fokus di bisnis khan ga banyak apalagi punya jaringan di 10 kota :-)
mbak lidya...sama donk kita yah.... hehehe
Haahahha ...
Pak Neck bisa aja ...
Tapi boleh juga sih untuk bahan tulisan ...
Thanks ya Pak
Sssttt ... Sebetulnya saya pun sering keder juga Pak Neck ... apalagi kalo ngajarnya di tongkrongin Boss ...
(lalu mbak Lidya dan Kak Monda pun menyahut ... "kalo gitu anggep aja Boss Om itu temen sendiri ...")(hahaha)
Salam saya Pak Neck
Saya nyaman berbicara dengan orang-orang, heheheheh..
Aku mestinya orang yang senang menikmati keheningan dalan bisu yang menyekam mas, namun pekerjaan ku jua yang mengharuskan banyak nanya kepada orang yang akan menggunakann jasa di tempat kerjaku. Banyak nanya = banyak omong. Sampai meniren mas bibir ku :D
:meniren (bhs jawa)= sariawan
vicky...pasti elo orangnya ekstrovert dan cocok untuk bekerja di bidang sales deh.... *sok nasehatin*
mas sugeng...semoga aja nanti menemukan tempat bekerja yg bener2 sesuai dengan karakter kita karena dengan bekerja yg sesuai dengan karakter kita hasilnya akan luar biasaaa...
Kalau aku seh kurang berpengalaman mas soal ngomong di depan forum atau live radio gt deh...
Post a Comment