Like fanspagenya SENTILAN

Sunday, 29 July 2012

Pantai Pangandaran - Batu Hiu & Kepulangan

*Seri terakhir liburan di pangandaran*
Rencana untuk sekedar mencari oleh-oleh bada' isya, jadi bubar jalan karena begitu selesai mandi tiba2 aja badan pengen rebahan sebentar. Eh ngga tahunya baru jam tiga pagi bangunnya (tidur dari jam 1/2 7 malam). Ngga makan malam sih ga jadi masalah karena siangnya makannya udah hampir jam 3 plus buanyak banget porsinya.

Dari 4 keluarga, rencana kepulangan yg bakalan bareng hanya berdua saja karena yg lainnya ada urusan mendadak sehingga mereka pulang lebih pagi. Makanya acara hari terakhir dibuat bebas sebebas2nya. Kita langsung buat skenario sendiri deh. Permintaan anak2 untuk bersepeda di pagi hari mengelilingi pantai barat dan timur jadi rencana awal kita semua. Langkah awal adalah menyewa sepeda yg berada di depan hotel. Harganya kalau sepeda single 10rb/jam, sepeda tendem dua 20rb/jam, tendem tiga 30rb/jam, dst. Selagi mau milih2 sepeda ternyata salah satu keluarga juga mau jalan2 naik sepeda...akhirnya 2 keluarga jalan bareng deh muter2 di pangandaran ....suegerrr udaranya...

Sampai di pantai timur, Nedia minta naik banana boat. Kebetulan banget ada barengan anak2 temen yang mau naik banana boat. Biayanya per orang 35rb, jadi totalnya 70rb karena Ajif ga mau ikut. Takut katanya karena dia merasa belum bisa berenang. Padahal kalau dia mau ikutan mau ga mau, bapaknya kudu nemenin khan? Ditambah 2 anak lagi jadi mereka berempat menjadi rombongan pertama yg naik banana boat. Saya jadi teringat, Nafis waktu pertama kali naik banana boat pas seumur dengan Ajif juga sebenarnya lho.

Sebelum naik, mereka berempat ditanyain mau dijatuhin berapa kali? Jawabannya adalah 3 kali dijatuhin di laut lepas....tapi saya tidak terlalu khawatir karena baik nedia dan nafis udah bisa berenang ditambah ada pemandu yg ikut di banana boat. Pertama kali dijatuhkan ketika baru aja 5 menit mereka ke tengah lautan. Untuk jatuh yang terakhir kalinya sekalian di dekat dermaga pas mau selesai, jadi mereka bisa langsung naik ke dermaga.Selesai naik banana boat, anak2 ditawarkan naik butterfly (per orang 60rb). Kalau dilihat bentuknya sih lebih seru dari banana boat. Namanya anak2, dikasih tantangan baru mah jadi senang...well kantong bapaknya yang kempes deh.....hehehehe.

Thursday, 26 July 2012

Pantai Pangandaran - Green Canyon & Batu Karas

Hari Kedua di Pangandaran agenda kita adalah pergi ke Green Canyon, Pantai Batu Karas dan Pantai Batu Hiu. Kebetulan sekali semuanya satu arah ke arah Timur pantai pangandaran. Jarak yang terjauh adalah Pantai Batu Karas sekitar 35 KM dari tempat kita menginap di pangandaran. Rencana untuk pergi jam 8 pagi menjadi molor sejam lebih. Dan yang lebih mengesalkan ketika akan berangkat dari hotel saya mendapatkan battery camera sudah mau habis. Ketika saya tanya sama Nedia, ternyata dia lupa nge-charge battery......weleh2....
foto2 semua anak
Kita menempuh ke Green Canyon hampir satu jam, padahal jaraknya hanya 28 KM. Begitu lamanya perjalanan ke sana karena banyak jalan rusak dan membuat kita semua harus pelan2 dengan kecepatan di bawah 20km/jam. Sampai disana ternyata suasananya tidak terlalu ramai namun juga ga sepi2 amat. Sebelum berangkat, kita sudah diingatkan untuk membawa peralatan berenang sebagai persiapan berenang di sungai.Sewa perahu 75rb dengan kapasitas 5 orang penumpang di setiap perahu ditambah satu jurumudi dan anak buah kapal (abk). Kita sewa 4 perahu karena ada 2 keluarga yg punya 3 anak termasuk keluarga saya.

Saturday, 21 July 2012

Pantai Pangandaran - Cagar Alam & Pasir Putih

foto eksperimen silhoutte
Hari pertama sebenarnya mau berenang di pantai pasir putih dan snorkling. Namun rencana tinggal rencana, mau kumpul jam 1/2 4 jadi molor hingga jam 4 lebih. Sebagian dari rombongan sudah berjalan ke pantai di depan hotel. Malah mereka sudah main pasir dengan asyiknya. Jam berjalan terus, tukang perahu mulai mendkati kita semua menawarkan jasa ke pasir putih. Mereka mengenakan biaya per orang sebesar Rp.15.000,- atau Rp.125.000,- per perahu dengan kapasitas maksimal 10 orang. Rombongan ada 4 keluarga, akhirnya kita putuskan menyewa 2 perahu saja daripada pada satu keluarga satu perahu karena bisa lebih hemat donk....(teteup...ga mau rugi...hehhehe)

di perahu sebelum berangkat
Perjalanan dari depan pantai pangandaran ke pasir putih hanya kurang dari 10 menit dengan menggunakan perahu bermotor (karena memang dari depan pantai pangandaran masih terlihat). Baru aja naik perahu rasa lelah melewati perjalanan panjang jadi hilang berganti 'fresh'. Sebelum kami turun di pantai pasir putih, tukang perahu mulai melancarkan jurus2 marketingnya. Dia memperlihatkan tempat snorkling dengan terumbu karang yang indah. Sayang banget rayuannya ga berhasil karena waktunya sudah ga mungkin snorkling (udh makin sore khan) padahal kalau saja waktunya ada, mau juga sih snorkling.....

Thursday, 19 July 2012

Menjadi Lebih Peka

Sebelumnya saya mohon maaf karena cerita pangandaran harus dipotong dengan postingan ini. Saya begitu terinspirasi menulis setelah bertemu dengan seorang anak lelaki yang berprofesi sebagai pemulung. Beberapa saat yang lalu, sewaktu menunggu istri yang sedang membeli makanan sahur untuk anak2, saya melihat seorang anak sedang duduk beristirahat di bawah papan reklame besar. Di sebelah dirinya terdapat karung yang tingginya sama dengan tinggi anak tersebut berisi bermacam2 kertas bekas hasil memulung.

Tidak sekalipun raut wajahnya menunjukkan keletihan, bahkan saya melihat sebuah optimisme dan semangat yang luar biasa di wajah anak tersebut. Dia sedang bersenandung riang sambil duduk bersandar di tiang reklame. Begitu istri saya datang, lantas kita mendatangi si anak sambil mengobrol singkat seperti kenapa sendiri? di mana orang tua atau temannya?

Tuesday, 17 July 2012

Pantai Pangandaran - Keberangkatan

Mestinya cerita bersambung ini udh bisa ditulis dari kemarin namun berhubung sibuk nyampulin buku2 akhirnya jadi kalah prioritas deh.

Akhirnya setelah bernegosiasi dengan bos, izin cuti kita dapatkan...Phuihhhh...leganya karena ga jadi bingung lagi. Lalu kitapun mematangkan rencana keberangkatan yang akhirnya mendapat kesepakatan akan berangkat jam 11 malam dengan perhitungan sampai di Pangandaran pagi hari. Namun karena sesuatu hal mobil yang akan berangkat bareng hanya 3 saja, sedangkan satu mobil lagi menyusul berangkat subuh.

Di hari kita berangkat, kemacetan gila2an terjadi di sekitar lebak bulus dan sekitarnya. Dari rumah Ciputat ke lebak bulus yang biasa ditempuh 10-15 menit jadi lebih dari satu jam. Begitu pula sewaktu ingin kembali ke rumah, malah lebih lama lagi yakni hampir sejam setengah. Itu juga udh lewat jalan-jalan pintas. Begitu sampai di rumah udah jam 1/2 7 malam, akhirnya dengan kerja kilat berhasil beres2 mobil dan pakaian deh.

Thursday, 12 July 2012

Pantai Pangandaran - Persiapan

Saat sedang santai di jam makan siang, tiba2 salah seorang rekan satu bagian pak Setyo mengusulkan untuk liburan bersama keluarga ke Pantai Pangandaran. Padahal sebelumnya kita tidak pernah terbersit sedikitpun untuk punya acara di liburan kali ini. Apalagi waktunya liburan tahun ini dekat dengan bulan puasa dan daftar ulang anak sekolah. Tahu donk, berapa besar biaya pendaftaran ulang. Saya pikir ide tersebut cuma sebuah ide iseng belaka makanya tidak terlalu antusias menanggapinya.

Tidak berapa kemudian, beliau mengirimkan email ke rekan2 lain yang berbeda bagian untuk liburan bareng. Ternyata tanggapan teman2 lain cukup antusias juga. Dari beberapa yg diajak ternyata ada 4 keluarga (termasuk saya) yang serius untuk liburan bareng. Langkah selanjutnya adalah menetapkan waktu liburan, dan setelah terjadi kompromi kita memutuskan berlibur di hari kerja (semuanya mengambil cuti). Permasalahannya saya dan pak setyo dari bagian yang sama, bagaimana bisa mendapatkan izin cuti di waktu yg bersamaan???....

Friday, 6 July 2012

Tampil Beda

Baru saja selesai nonton acara Kick Andy yang membahas anak2 muda berprestasi mendapatkan Satu Indonesia Award dengan sponsor perusahaan terkemuka di Indonesia. Alangkah bangga dan salut melihat perjuangan dan kegigihan mereka. Padahal sebagian besar yang dilakukan mereka pasti mendapat cemooh dan cibiran dari lingkungan mereka. Namun mereka tidak peduli dengan hal tersebut dan terus melangkah dengan keyakinan mereka.

Salah satu yang paling saya suka adalah anak gadis (saat ini masih SMA) yang bersama dengan teman- temannya mengais sampah untuk memilah sampah organik dan non organik. Kemudian sampah organiknya dijadikan pupuk sedangkan sampah non organik menjadi bahan pembuat tas belanja hingga tas wanita. Melihat hasilnya....kerennnn banget karena sama sekali tidak terlihat bahannya dari sampah.

Thursday, 5 July 2012

Mulutmu Harimaumu

Bulan lalu, saya sudah pernah menulis tentang komunitas pengguna kereta api yang tergabung dalam KRL Mania. Baru tadi siang ada ungkapan yang sama sekali tidak layak dilontarkan terkait dengan rencana kenaikan tiket sebesar Rp2000,- pada bulan Oktober nanti berikut kutipan yang saya ambil dari detikcom,

Direktur Pemasaran PT KAI Sulistyo Limbo menyarankan penumpang commuter line yang menolak kenaikan tarif agar tidak naik kereta. Sebab ada harga ada rupa.
"Kita akan perbaiki terus (AC dan jadwal kereta). Boleh kalau dia bayarnya lebih, ini KRL Mania-nya minta fasilitas. Nah dia bayarnya berapa, ada uang ada harga. Kalau nggak setuju jangan naik kereta. Karena kita masih butuh perbaikan," ujar Sulistyo.


Meskipun beliau membuat pernyataan dalam suasana non formal di sela2 acara seminar yang diadakan LIPI, namun saya sangat-sangat menyesal membaca pernyataannya yang dikutip oleh media. Ucapan itu benar2 menyakitkan para pengguna KRL yang menurut kicauan2 di twitter adalah mereka2 yang membantu pemerintah untuk mengurangi beban APBN dengan menggunakan transportasi umum tapi malahan diperlakukan sebaliknya. Malah ada tambahan komentar bahwa komunitas KRL Mania meminta fasilitas....!?!?!


Sebagai pembeli jasa apakah layak meminta jasa yang wajar kepada penjual jasa????