Semenjak saya menempati rumah di Pondok Ranji dari tahun 2004, baru tahun ini saya merasakan krisis air yang disebabkan persediaan air tanah makin menipis. Awalnya sih, mesin pompa air yg bermasalah dan ga mau menyedot air. Sempat juga berpikir Torn air yang bermasalah. Kesimpulan kurangnya persediaan air tanah didapat baru minggu lalu setelah diteliti lebih mendalam.
Akibat dari krisis air ini ternyata membuat kami sekeluarga menjadi lebih menghargai keberadaan air bersih. Padahal sebelum kejadian ini, penggunaan air terkadang suka tidak pada tempatnya. Mis: mengisi bak atau ember yang sudah penuh dan lupa mematikan kran nya. Atau juga mencuci piring dengan membiarkan air mengalir padahal saat itu sedang menyabuni piring atau gelas.
Dampak lainnya ternyata merembet kepada penggunakan daya listrik menjadi lebih banyak. Hal ini terjadi karena mesin pompa air biasanya hidupnya sebentar aja karena mengisi torn sampai penuh bisa cepat dengan persediaan air tanah berlimpah. Nah kalau sekarang, mesin bisa hidup sampai dengan sejam lebih bahkan hingga 2 jam nonstop...tapi torn air ga terisi penuh karena tipisnya persediaan air tanah.
Padahal kami punya resapan air hujan yg langsung ke dalam tanah dan juga biopori, namun semuanya tidak mencukupi di musim kemarau panjang kali ini. Taman di halaman rumah menjadi retak-retak karena kurang air yang menyiraminya. Saya teringat kalau keadaan seperti ini pernah terjadi sekitar akhir tahun 70an atau awal 80an. Sampai ada beberapa lagu tentang kemarau menjadi hits...saking panjangnya musim kemarau ini.
Solusi dari krisis air ini sebenarnya bisa melakukan pendalaman lobang sumur air, namun saya jadi ragu melakukan hal tersebut karena sudah beberapa hari ini...mendung terus...jadi berharap hujan turun segera di daerah tempat tinggal saya..sehingga tidak perlu mengebor tanah lagi.
Segala sesuatunya mudah2an kita bisa mengambil hikmahnya...apapun kejadiannya. Kami jadi lebih menghargai air bersih yg sedang mengalir...karenanya tidak ada satu kejadian yang tidak memiliki arti...tinggal kita bisa memahaminya......atau ngga...
NE
Akibat dari krisis air ini ternyata membuat kami sekeluarga menjadi lebih menghargai keberadaan air bersih. Padahal sebelum kejadian ini, penggunaan air terkadang suka tidak pada tempatnya. Mis: mengisi bak atau ember yang sudah penuh dan lupa mematikan kran nya. Atau juga mencuci piring dengan membiarkan air mengalir padahal saat itu sedang menyabuni piring atau gelas.
Dampak lainnya ternyata merembet kepada penggunakan daya listrik menjadi lebih banyak. Hal ini terjadi karena mesin pompa air biasanya hidupnya sebentar aja karena mengisi torn sampai penuh bisa cepat dengan persediaan air tanah berlimpah. Nah kalau sekarang, mesin bisa hidup sampai dengan sejam lebih bahkan hingga 2 jam nonstop...tapi torn air ga terisi penuh karena tipisnya persediaan air tanah.
Padahal kami punya resapan air hujan yg langsung ke dalam tanah dan juga biopori, namun semuanya tidak mencukupi di musim kemarau panjang kali ini. Taman di halaman rumah menjadi retak-retak karena kurang air yang menyiraminya. Saya teringat kalau keadaan seperti ini pernah terjadi sekitar akhir tahun 70an atau awal 80an. Sampai ada beberapa lagu tentang kemarau menjadi hits...saking panjangnya musim kemarau ini.
Solusi dari krisis air ini sebenarnya bisa melakukan pendalaman lobang sumur air, namun saya jadi ragu melakukan hal tersebut karena sudah beberapa hari ini...mendung terus...jadi berharap hujan turun segera di daerah tempat tinggal saya..sehingga tidak perlu mengebor tanah lagi.
Segala sesuatunya mudah2an kita bisa mengambil hikmahnya...apapun kejadiannya. Kami jadi lebih menghargai air bersih yg sedang mengalir...karenanya tidak ada satu kejadian yang tidak memiliki arti...tinggal kita bisa memahaminya......atau ngga...
NE
7 comments:
air, kebutuhan yang vital menurutku, dan terkadang kita tidak menyadarinya pada saat menggunakan air di rumah. Padahal begitu air mampet, kita juga bisa "mampet"
semoga kriris air bisa berakhir ya pak
Semoga kita bisa merasakan musim hujan secepatnya ya mas 😔
mas yadi....terkadang kita mesti 'ditegur' dulu baru menyadarinya
mbak lidya...di tempatnya krisis air juga ga??
niee....semoga ya mbak....
Sama persis Pak ...
Pompa air saya juga berbunyi tidak biasa ...
nggereng gitu ... menggeram ...
sepertinya semakin berat dia menyedot air
Sempai debit airnya terganggu ...
Tapi alhamdulillah ... sekarang sudah lancar kembali ...
salam saya Pak Neck
Post a Comment