Citra

Maksud kata Citra itu bukannya penyanyi jebolan acara ajang pencari bakat lho. Bukan juga penghargaan tertinggi bagi insan perfilman di Indonesia, namun definisi citra yang dimaksud adalah gambaran (image) yang ada pada seseorang atau sesuatu pada benak orang yang melihat atau menggambarkannya. Dalam dunia usaha citra yang dimaksud adalah sesuatu asosiasi yang diinginkan terhadap barang dagangannya atau biasa kita kenal dengan istilah Branding.

Citra selalu memiliki makna positif namu begitu dapat berubah dengan cepat menjadi negatif tatkala tidak didukung oleh kenyataan yang sebenarnya. Citra yang selalu dikait-kaitkan dengan seseorang seringkali menjadi kata Pencitraan (Personal Branding = PB). 

Om Enha, salah seorang seleb blogger punya games unik yang sangat terkait dengan PB ini. Beliau menyuruh kita untuk menyebutkan seseorang hanya dengan 3 kata. sebagai personal identification. Sepertinya games ini terlihat seperti games sederhana namun maknanya sangat bernilai. Singkat kata, PB atau citra seseorang itu apakah sesuai dengan harapan yang orang tersebut inginkan.

Saya pernah membuat games pada sebuah sesi training yang kebetulan sebagai trainernya. Setiap trainee wajib membuat tiga kata kepada setiap peserta yang hadir. Wal hasil, ada beberapa masukkan berharga kepada masing2 peserta berdasarkan 3 kata tersebut. Sebagai contoh: Amir: periang-helpful-senyum, Siti: lemah-sakit2an-pintar. Bagi si Amir, apa diungkapkan tentu menjadi tolok ukur baginya bahwa keinginan dia dikenal sebagai seorang periang yang murah senyum dan gampang menolong...berarti sudah tersampaikan. Sedangan bagi Siti, dua kata yg bermakna negatif menjadi masukkan berharga untuk mengubah dirinya agar sesuai dengan keinginan dia.

Sebuah citra itu dapat diskenariokan dengan tujuan tertentu. Saya pernah membangun PB salah seorang pimpinan di kantor dengan menjadikannya pembicara-pembicara di setiap acara seminar yang dibuat perusahaan sehingga namanya sering muncul di media cetak dan online. Nama beliau jadi lebih mudah di search di google, dan pelaku bisnis banyak mengenal dengan baik. Tidak ada yang salah dengan hal  ini khan?

Namun begitu sewaktu kita sekolahpun, PB sudah kita lakukan tanpa disadari. Seseorang dicap sebagai Anak Gaul dan terkenal di sekolah sebagai anak Basket (misalnya). Anak tersebut memang sengaja memposisikan dirinya agar dapat menjadi terkenal dengan berbagai caranya. Kebetulan sekali cara yg dilakukannya adalah positif sedangkan anak2 yang sering tawuran melakukan dengan cara yang negatif.

Menurut pendapat saya, Jokowi punya tim yang solid dalam membuat PB bagi dirinya. Beliau menjadi media darling dan menjadi sumber berita yang dicari oleh media-media. Strategi Branding yang dilakukan sangat tepat dengan membuat banyak orang menjadi Word of Mouth alias iklan gratis. Semuanya dikemas dalam bentuk yang bagus. Sebaliknya, Prabowo kurang menyadari pentingnya PB bagi pemilihan bulan depan nanti. Saya melihat, beliau berusahan menampilkan apa adanya dan tidak perlu ada polesan sedikitpun. Well, bisa kita liat di media sosial yang bermunculan banyaknya 'pembela Jokowi' saat ada orang yang memberikan kritik kepada pujaannya. Ini yang terjadi saat SBY pertama kali muncul hingga bisa menjadi presiden selama dua periode. Tim di belakangnya sangat solid, namun karena berbagai hal akhirnya PB itupun menjadi bumerang dan malah membuat namanya tidak seharum 5 tahun yang lalu.

NE