ambil dari sini |
Sebagai contohnya ketika ada sebuah program beasiswa yang diperuntukan bagi semua karyawan yang telah bekerja lebih dari 5 tahun. Ada 50 karyawan yang masuk kriteria, sedangkan program tersebut hanya untuk 4 orang saja. Orang-orang yang masuk kriteria ternyata ada dua kubu yang berbeda. Kubu pertama adalah orang-orang yang mau mendaftarkan dirinya ikut program, dengan alasan masuk kriteria untuk mendaftar. Di kubu lain punya pendapat bahwa tidak ada gunanya mendaftar karena sebenarnya pihak perusahaan sudah memiliki list atau daftar karyawan yang diinginkan untuk mendapat beasiswa.
Sebenarnya di kubu pertama sudah mengendus bahwa alasan yang dikemukakan oleh kudu kedua memang sangat masuk akal dan sudah beberapa kali dugaan2 terbukti menjadi kenyataan. Peluang untuk mendapatkannyapun sangat kecil yakni 10%. Namun sekecil apapun peluangnya, kubu pertama (kita sebut para pemimpi) tidak akan menyerah dan tetap mendaftarkan diri untuk mendapatkan beasiswa. Di lain pihak, kubu kedua (kita sebut realistis) berpendapat bahwa mendaftar hanya buang-buang tenaga dan pikiran untuk sesuatu hal yang kurang pasti hasilnya.
Apakah memang mitos tentang seorang pemimpi itu selalu optimis? sebaliknya orang yang selalu melihat realitas yang ada itu adalah seorang pesimis? Saya sendiri pernah menjadi keduanya di saat atau situasi yang berbeda.
Apabila anda dihadapkan dengan situasi dimana anda termasuk yang boleh mendaftar sebagai penerima beasiswa. Apakah anda akan mendaftarkan diri anda? Terus alasan apa yang yang membuat anda mendaftarkan diri? Sebaliknya apabila anda tidak mendaftarkan diri, apa alasannya? Bisa share dengan kita-kita?
NE
31 comments:
klo emang ada kemampuan, pasti saya daftar, terlepas dari rumor bahwa yg di dalamsudah punya list nama yg pasti diterima, biarin aja, bukankah ada yang lebih segalanya dari orang itu yaitu Tuhan? Mungkin karena inilah seorang pemimpi jadi optimis, dimana dia punya keyakinan bahwa semesta akan mendukung jika dia punya kemauan, kemampuan dan kerja keras. sisanya? ya terserah Tuhan dong :D
jadi mas Necky lagi ngincer beasiswa nih? Ayooo .. daftar aja! Do your best ya mas :D
Saat ini sih jika beasiswanya di luar Tokyo, saya tidak akan mendaftar. Karena saya masih punya tugas sebagai seorang ibu. Tapi jika dalam Tokyo, waaah inginnya.
Ayoooo daftar saja (itu juga sering kukatakan pada suamiku...tapi spt aku, dia merasa dia harus berada di Tokyo.....)
Nique...., gw juga mau koq kalau bener2 ada bea siswa...itu sebenarnya cuma ilustrasi dari masalah lain koq....hehehehehe
Wah, saya sih tanpa basa-basi akan mendaftarkan diri. Alasan saya mendaftar ya jelas, saya ingin melanglang buana ke luar kota atau negeri untuk belajar. Lha wong ada kesmepatan untuk sekolah dibayarin kok gak dimanfaatkan, kok gak dicoba. Coba dulu peruntungan kita, kalo gak keterima ya sudah, anggap aja nasib. Asal mencobanya dengan segenap kemampuan, jangan berpikir "ah palingan saya gak keterima". :(
kalo saya sih ya daftar2 aja ya.. nothing to lose juga kan... :D
Saya memilih mendaftarkan diri dan berusaha yang terbaik untuk bisa diterima, meski disisi lain ada prasangka buruk kalau2 yang akan diterima sudah dikantongi perusahaan, siapa tau yang sudah dilist meninggal pass mau di lantik, dan kebetulan sayalah calon kuat penggantinya.. haahaaaa.. jadi deh saya ke LN..
kalau keadaannya saat ini saya pikir2 dulu pak, mungkin kalau anak2 sudah besar keinginannya lebih besar
Mbak EM....ga usah sampean, saya aja kalau ada beasiswa tp kudu ninggalin anak2...mikir-mikir lagi ah...
Keadaan hampir mirip, Mas. Saya pernah ditawarin pindah ke kntr pusat atau cabang lain (dua2nya di LN) karena yang di Indo akan tutup. Dan saya terpaksa menolak, karena anakku masih bayi..huhuhuhu.... *nangis guling-guling*
asop....elo emang tipe sales sejati, dimana ada kesempatan langsung aja deh dikejar tuh opportunity....
Keep Think Positive Bro.... gw demen dah pokoknya always optimis
kalo situasinya spt itu, aku termasuk pada para pemimpi yg cuek beibeh aja ikutan ndaftar mas, urusan diterima atw tidak itu udah diluar wewenangku hihihihi
Saya ?
Saya tetap mendaftar saja ...
Yang penting saya berhak mendaftar dan memenuhi syarat ... i.e sudah bekerja lebih dari lima tahun ...
Salam saya
Aku suka nih themes ini, putih bersih...
cuma fontsnya kekecilan (dasar udah uzur hihihi)
Mbak EM....inii hasil karya Nedia. Wong maaasih ujian...bisa2nya dia malah ngutak ngatik blog bapaknya. Thx for the compliment, nanti saya sampaikan ke dia berikut dengan masukkan jenis font
sopandi...kesempatan akan selalu ada hingga palu sebelum di ketok sama hakim ya bro....:-)
arman...biarin aja ya kalau ada yg bilang kita dibilangin mimpi sama mereka2 yang tidak mau mimpi...?
mbak lidya...kalau udh alasan anak saya mah ga mau ikut-ikut ah...hehehe
dewi...kalau itu mah ga usah pake dipikir lagi ya...tegas jawabannya
orin...kayaknya kita ini sejenis orang yang ga mau banyak mikirin apa kata orang yah....yg penting maju terussssssssssss
om enha....ga apa2 khan dibilang mimpi sama yang lain om??...cuek bebek kah??
Kalau aku bisa daftar bs gak mas.. Tapi tegantung kondisi diri sendiri seh.. kalau rmang waktunya pas ya hajar aja.. lagian aku termasuk orang yang sayang klo melepas kesempatan gitu.. seperti dulu pas masuk tes cpns.. yang diterima cuma 6 yang daftar 60.. termasuk isu bahwa penerimaan yang curang.. tapi mah aku hajar aja.. pas lihat soalnya malah aku yakin bs lulus karena gampang.. ya akhirnya lulus juga toh.. klo gak nyoba sampai kapanpun gak bakalan tahu kan :D
niee....pokoknya ga peduli orang bilang apa...yg penting lanjut aja ya bu....daftar....dan let it flow
kalau saya di posisi itu saya memilih menjadi seorang pemimpi, ga peduli realitanya kayak apa, yg penting berjuang dulu sebaik mungkin hasilnya biarlah Tuhan yang menentukan...btw salam kenal mas..
MAsih mikir2 dulu,apalgi dengan adanya anak,perempuan mah susah..
Jadi Inget dulu kerja di tawarin di kantor pusat Jakarta,aku menolak dengan alasan ga kuat sama cuaca dan gaya hidupnya.
Mendingan di Bdg,tapi nyaman,bukankah kita bekerja harus nyaman kan? biar kerjanya juga enak..hihi..
Bang di tunggu pasrtisipasi Di Kontes Potret Perempuan dan Aktivitas,laki2 boleh ikutan kok asalkan Objek fotonya tetep perempuan..
Makasih..
saya pikir saya akan daftar gan, karena selain kekuatan optimis, kita juga dihadapkan dengan keberuntungan.
lebih baik mencoba daripada tidak sama sekali. is it right?
:)
salam kenal..
Saleum,
kalau saya sih daftar aja terus, masalah keluar sebagai pemenang itu kan urusannya nanti.
saleum dmilano
Saya sepakat dan sependapat dengan mbak nicamperenique. Lebih baik daftar, ini sebagai salah satu ikhtiar. selebihnya biar Allah yang menentukan dan apapun hasilnya nanti, kita sudah tidak penasaran lagi karena kita telah berusaha, dan pasti keputusan Allah adalah yang terbaik. Jadi, jangan dulu menyerah sebelum berikhtiar. Biarkan saja orang bicara apa, Bang. Kita punya keyakinan dan keyakinan kita menuntut untuk berikhtiar.
Ayo daftar...paling tidak kita punya mimpi yang akan dikejar. Siapa tahu berhasil, tanpa mendaftar kita tak tahu kan bahwa ada kemungkinan kita bisa?
Saya termasuk orang yang suka mendorong orang untuk mengejar beasiswa...dan btw sekarang banyak lho beasiswa dari LN....jadi siapkan GRE, TOEFL International, agar sewaktu-waktu ada kesempatan kita tak bingung lagi.
Ayo daftar...paling tidak kita punya mimpi yang akan dikejar. Siapa tahu berhasil, tanpa mendaftar kita tak tahu kan bahwa ada kemungkinan kita bisa?
Saya termasuk orang yang suka mendorong orang untuk mengejar beasiswa...dan btw sekarang banyak lho beasiswa dari LN....jadi siapkan GRE, TOEFL International, agar sewaktu-waktu ada kesempatan kita tak bingung lagi.
kalau bunda sih, bila merasa memang punya kemampuan, apalagi masuk sebagai salah satu calon, langsung mendaftarkan diri :)
mengenai rumor yg beredar, bahwa sebenarnya sudah pasti orangnya siapa yg bakal dipilih, ya gak apa apa , toh,kalau gak pernah berani mencoba, kita gak pernah tahu juga seberapa kemampuan kita .
salam
Post a Comment