Sungguh sulit untuk memulai tulisan ini meskipun sudah ada di benak sejak pertama kali dibukanya kontes ini. Saya sendiri tidak mengerti kenapa, namun saya akan mencoba merangkaikannya.
Saat itu ayahku adalah seorang mahasiswa tingkat akhir ITB yang juga menyambi mengajar di salah satu SMA Negeri. Sedangkan ibu merupakan siswi yang diajar olehnya. Dalam masa mengajar itulah rupanya ayah menaruh hati sama ibu. Sebagai anak SMA pada jamannya, tentu saja ibu sudah punya teman dekat pria yang disenanginya dan ayahku tentu saja mengetahui hal tersebut.
Bermodal kepercayaan tinggi, ayahku menyambangi kediaman ibu namun reaksi yang timbul justru malah kurang nyaman. Dalam hatinya, ngapain sih guru koq main ke rumah muridnya. Terkadang malah tidak ditemui oleh ibu karena saking sebelnya. Ayah tidak kehilangan akal, kalau ibu tidak mau menemuinya maka sang calon mertua yang diajak ngobrol dan diskusi.
Ibu tidak pernah suka dengan orang-orang perantauan (non jawa) karena gaya bicara dan perilakunya terlalu keras. Hal ini juga diamini oleh nenek yang menginginkan calon mantunya sebaiknya orang jawa atau sunda. Sebagai seorang perantau, ayah sama sekali berbeda perangainya. Tutur katanya halus, sopan, sangat menghormati orang yang lebih tua dan singkat kata kakek dan nenek jadi senang sama ayah.
Meskipun respon ibu terhadap ayah tidak terlalu istimewa, namun tidak menurunkan semangat ayah untuk tetap sowan ke rumahnya walaupun ibu sudah lulus SMA dan tidak menjadi gurunya lagi. Setiap berkunjung ke rumah ibu, ayah selalu dapat mengambil hati eyang kakung dan eyang putri sehingga ayahpun makin semangat 45. Ketika ayah dapat menyelesaikan kuliah dan langsung ditawari kerja di PN Timah (sekarang PT Timah) yang berlokasi di P Bangka, ia memberanikan diri untuk meminang ibu.
Tentu saja ibu sangat kaget saat mengetahui hal tersebut karena dia tidak menganggap ayah itu seorang yang sangat spesial namun ibu tahu kalau ayah itu orangnya sangat baik kepada dirinya dan keluarganya. Singkat kata ayah dapat mempersunting ibu. Saat perkenalan keluarga, ibu baru tahu kalau ayah ini sebenarnya berasal dari Sumatera Barat.
Ayah sangat perhatian dan memanjakan ibu, sehingga akhirnya ibu pun jadi sangat menyayangi ayah sepenuh hati *mungkin pepatah witing tresno jalaran soko kulino bener adanya* Perlakuan ayah yang sangat istimewa membuat ibu sangat bahagia. Namun yang namanya keluarga tentu saja ada aja yang menjadi masalah. Saat tinggal satu kota dengan nenek (ibu mertuanya), ibu suka cemburu karena perhatian ayah yang tinggi kepada nenek. Terkadang ibu sengaja menunggu ayah pulang untuk makan malam bersama tapi ternyata ayah sudah makan malam di rumah nenek.
Ayah itu memang hebat, perhatian tinggi tidak saja diberikan kepada kedua orang yang sangat dia cintai (ibu dan nenek) tapi juga kepada semua sanak keluarga ataupun handai taulan yang membutuhkan bantuannya. Suatu ketika ayah mendapat rizqi, dia membeli dua mobil sekaligus. Satu buat ibu dan satunya lagi buat nenek. Ayah bahkan selalu membeli oleh-oleh yang setara sebanyak dua buah.
Namun Tuhan berkehendak lain, ibu merasakan indahnya pernikahan dengan ayah hanya 11 tahun. Kerja keras yang tidak mengenal istirahat membuatnya terkena penyakit lever dan meninggal dunia di usia yang sangat muda, 39 tahun. Tuhan mencintai ayah melebihi kecintaan ayah sama keluarganya. Dua orang perempuan sangat kehilangan seorang sosok teladan bagi semua orang yang mengenalnya. Ayah sangat mencintai ibu namun dia juga ingin berbakti kepada orang tuanya sehingga tidak ada orang yang merasa dinomorduakan oleh beliau.
Saya hanya terkesima mendengarkan cerita ini dari salah seorang adik ayah (tante). Dalam hati apakah saya bisa seperti beliau dalam mengambil posisi sebagai anak yang berbakti dan suami yang mencintai istri. Kita tahu bahwa antara ibu dan istri sering membuat posisi seseorang menjadi dilematis namun ayah berhasil melalui dengan baik hingga akhir hayatnya. Tanpa saya sadari, kemudian saya ingat bahwa ayah menempati makam yang sama dengan istri dan ibunya. Di nisan kuburan, ada tiga nama yang tertera yakni ayah beserta istri dan ibunya. Kecintaan terhadap dua perempuan terbawa hingga pusara tempat peristirahatan terakhirnya.Sebaliknya, ibu tidak menikah lagi dan membesarkan anak2nya sendirian. Kecintaan terhadap ayah sangat tinggi, dia rela makam suaminya dibongkar untuk disatukan dengan nenek. Kala kami berziarah semasa ibu hidup, beliau berpesan ingin disatukan makamnya apabila dia telah meninggal.
Kisah ini diikutsertakan pada "A Story Pudding For Wedding" yang diselenggarakan oleh Puteri Amirillis dan Nia Angga.
NE
Saat itu ayahku adalah seorang mahasiswa tingkat akhir ITB yang juga menyambi mengajar di salah satu SMA Negeri. Sedangkan ibu merupakan siswi yang diajar olehnya. Dalam masa mengajar itulah rupanya ayah menaruh hati sama ibu. Sebagai anak SMA pada jamannya, tentu saja ibu sudah punya teman dekat pria yang disenanginya dan ayahku tentu saja mengetahui hal tersebut.
Bermodal kepercayaan tinggi, ayahku menyambangi kediaman ibu namun reaksi yang timbul justru malah kurang nyaman. Dalam hatinya, ngapain sih guru koq main ke rumah muridnya. Terkadang malah tidak ditemui oleh ibu karena saking sebelnya. Ayah tidak kehilangan akal, kalau ibu tidak mau menemuinya maka sang calon mertua yang diajak ngobrol dan diskusi.
Ibu tidak pernah suka dengan orang-orang perantauan (non jawa) karena gaya bicara dan perilakunya terlalu keras. Hal ini juga diamini oleh nenek yang menginginkan calon mantunya sebaiknya orang jawa atau sunda. Sebagai seorang perantau, ayah sama sekali berbeda perangainya. Tutur katanya halus, sopan, sangat menghormati orang yang lebih tua dan singkat kata kakek dan nenek jadi senang sama ayah.
Meskipun respon ibu terhadap ayah tidak terlalu istimewa, namun tidak menurunkan semangat ayah untuk tetap sowan ke rumahnya walaupun ibu sudah lulus SMA dan tidak menjadi gurunya lagi. Setiap berkunjung ke rumah ibu, ayah selalu dapat mengambil hati eyang kakung dan eyang putri sehingga ayahpun makin semangat 45. Ketika ayah dapat menyelesaikan kuliah dan langsung ditawari kerja di PN Timah (sekarang PT Timah) yang berlokasi di P Bangka, ia memberanikan diri untuk meminang ibu.
Tentu saja ibu sangat kaget saat mengetahui hal tersebut karena dia tidak menganggap ayah itu seorang yang sangat spesial namun ibu tahu kalau ayah itu orangnya sangat baik kepada dirinya dan keluarganya. Singkat kata ayah dapat mempersunting ibu. Saat perkenalan keluarga, ibu baru tahu kalau ayah ini sebenarnya berasal dari Sumatera Barat.
Ayah sangat perhatian dan memanjakan ibu, sehingga akhirnya ibu pun jadi sangat menyayangi ayah sepenuh hati *mungkin pepatah witing tresno jalaran soko kulino bener adanya* Perlakuan ayah yang sangat istimewa membuat ibu sangat bahagia. Namun yang namanya keluarga tentu saja ada aja yang menjadi masalah. Saat tinggal satu kota dengan nenek (ibu mertuanya), ibu suka cemburu karena perhatian ayah yang tinggi kepada nenek. Terkadang ibu sengaja menunggu ayah pulang untuk makan malam bersama tapi ternyata ayah sudah makan malam di rumah nenek.
Ayah itu memang hebat, perhatian tinggi tidak saja diberikan kepada kedua orang yang sangat dia cintai (ibu dan nenek) tapi juga kepada semua sanak keluarga ataupun handai taulan yang membutuhkan bantuannya. Suatu ketika ayah mendapat rizqi, dia membeli dua mobil sekaligus. Satu buat ibu dan satunya lagi buat nenek. Ayah bahkan selalu membeli oleh-oleh yang setara sebanyak dua buah.
Saat Baru Ditinggalkan |
Saya hanya terkesima mendengarkan cerita ini dari salah seorang adik ayah (tante). Dalam hati apakah saya bisa seperti beliau dalam mengambil posisi sebagai anak yang berbakti dan suami yang mencintai istri. Kita tahu bahwa antara ibu dan istri sering membuat posisi seseorang menjadi dilematis namun ayah berhasil melalui dengan baik hingga akhir hayatnya. Tanpa saya sadari, kemudian saya ingat bahwa ayah menempati makam yang sama dengan istri dan ibunya. Di nisan kuburan, ada tiga nama yang tertera yakni ayah beserta istri dan ibunya. Kecintaan terhadap dua perempuan terbawa hingga pusara tempat peristirahatan terakhirnya.Sebaliknya, ibu tidak menikah lagi dan membesarkan anak2nya sendirian. Kecintaan terhadap ayah sangat tinggi, dia rela makam suaminya dibongkar untuk disatukan dengan nenek. Kala kami berziarah semasa ibu hidup, beliau berpesan ingin disatukan makamnya apabila dia telah meninggal.
Kisah ini diikutsertakan pada "A Story Pudding For Wedding" yang diselenggarakan oleh Puteri Amirillis dan Nia Angga.
NE
43 comments:
true story yang sangat menyentuh jiwa. Thanks for share mas.
terimakasih telah ikutan story pudding pak. menjadi single mom apalagi karena perpisahan ditinggal suami karena meninggal tentu tak mudah. nice story pak.
Duh...merinding aku mas Necky, beliau bertiga disatukan makamnya? subhanalloh...
subhanallahh.. ayahnda seorang yang patut diteladanii
makasih udah ikutan yaa
Hmm membaca dengan cermat dari awal hingga akhir, terkesima, penuh haru.
Jadi berpikir tentang saya sendiri, rasanya saya nggak adil bila cemburu dengan kasih sayang suami kepada Ibunya. Karena bagaimanapun tidak bisa disamakan dan dibandingkan, pasti dimata suami saya kami berdua (IBU dan istrinya) adalah dua wanita yang paling dikasihinya..
Semoga saya bisa mengambil hikmah dari cerita pak Necky ini..
Thanks a lot for sharing pak
Semoga sukses kontesnya
Ibu hebat , membesarkan 5 anak yang masih kecil sendirian, tentu waktu itu beliau masih sangat muda ya
ayahnya mempunyai sifat yang sangat adil ya pak
klo gitu mas necky babako sama bundo :)
menyentuh, kisah bersama ayah yang sekejap namun indah.. aku juga ditinggal ayah ketika masih kecil.
btw, ibu cantik banget ya..
alaika...sama2...dan terima kasih sudah mampir kembali mbak
mbak puteri...terima kasih sudah diizinkan ikut kontes...
orin...saya aja baru 'ngeh' saat lebaran kemarin padahal ibu sudah lebih dari 10 tahun meninggalnya dan bertiga dalam satu pusara
nia angga....hingga sekarang saya masih suka mendengar cerita kebaikan beliau dari orang2 yang pernah dibantu olehnya padahal sudah puluhan tahun meninggal dunia
Mama kinan....itu juga yang bikin saya buat kriteria mencari istri, harus menyayangi ibu mertuanya.....hehehehe. Jadi suami itu sangatlah tidak mudah apabila dihadapkan pada pilihan disuruh memilih....semoga saja tidak ada suami yang disuruh memilih yah...
bu monda, ibu baru berumur 33 tahun saat ditinggal. Makanya saya suka emosi apabila ada yang 'mengganggu' beliau semasa hidupnya....
mbak lidya....susah yah meniru beliau?...
LJ...mohon maaf meskipun saya ada darah minang tapi ga gitu ngerti....hehehehe...maksudnya apa yah bunda??
terima kasih atas pujiannya ....she's my everything...
subhanallah..........Allah swt menyatukan Beliau2 dalam satu liang utk menghadapNYA....
kisah nyata yg benar2 mengharukan dan cinta ayahanda yg sangat indah, walaupun Necky hanya sebentar saja bersama beliau.....
Ibunda sangat luar biasa dan cantik sekali ya Necky....
salam
benar banget bunda lily...meskipun sebentar namun entah kenapa rasanya beliau selalu berada di dekat hati. Terima kasih pujiannya buat ibunda saya yah....
wowww.... luar biasa banget!!!
salut buat ayahnya ya om... bener2 seorang suami dan anak dan ayah yang hebat!
Kisah nyata yang bagus sekali untuk pembelajaran....memang sulit ya membagi kasih sayang diantara dua pihak yang sama-sama kita cintai.
Disinilah yang sering menjadi masalah....namun dengan pemahaman dan pengertian yang baik, sebetulnya kedua orang yang disayangi bisa hidup rukun dan damai.
arman...bagi saya beliau contoh teladan banget..
bu enny...saya tuh prihatin dan merasakan yang sangat tidak nyaman apabila mendengar cerita seorang suami berada di tempat yang sulit antara 2 orang wanita yang sangat dicintainya.... Alangkah bahagianya kalau keduanya bisa rukun ya bu....
menyentuh sekali pak, hebat kali perjuangan ibu yang membesarkan anak-anaknya yang masih kecil sendirian.. semoga kisah si bapak menjadi tauladan supaya bapak dan kami yang membaca selalu bisa memberikan yang terbaik untuk orang2 yang kita sayang :)
menyentuh banget ,love,peace and gaul.
Pak Neck ...
Cerita ini sarat makna ...
Cerita ini sekaligus memberikan pelajaran pada saya ... untuk selalu membagi perhatian kepada seluruh keluarga ...
Terutama kepada Ibu ... (yang sekarang tinggal sendiri)
(saya berkaca-kaca sepanjang postingan pak ...)
and BTW ...
Setelah saya perhatikan ... sepertinya wajah Pak Neck mirip Ibu ya ?
Salam saya
dhenok...that's why...my mom is evertyhing to me. nobody can replace her in my heart. Kasih sayang terhadap suami dan keluarganya begitu tinggi. Meski hanya 11 tahun bersama ayah, ibu selalu mengenangnya di hati....
om enha...memang tidak mudah untuk membagi perhatian kepada seluruh keluarga. Tapi itu tantangan khan om??
banyak yg bilang saya mirip ibu, yang pasti dia kw satunya om...sedangkan saya kw 5 kali yah...hahahaha
Ah... So sweet deh kisahnya Mas.
Menemukan cinta sejati dan tulus memang tidak mudah... berutung sekali Ibu dan Ayah bisa saling mencinta...
kisah yang menyentuh sekali
jadi ingin sekali menikah dengan kisah seromantis itu :)
Dan laki2 yg mencintai.dan.menghormati ibunya akan mencintai dan menghormati.istrinya yak..
Ini bisa dijadikan pelajaran, bahwa tubuh kita perlu cukup istirahat. Kasihan dengan organ tubuh, terutama hati yang bekerja terlalu keras :)
Semoga sukses pada kontesnya ya, Pak :)
zee...mudah2an yg muda2 seperti kita bisa mencontohnya
r10...kamu pasti bisa.....semangattttttttt :-)
niee...biasanya sih begitu...tapi tantangan besarnya justru di istri. BIasanya para istri itu jealous kalau sang suami terlalu dekat dengan sang ibu
kakaakin...terkadang kita sudah dikasih tanda-tanda oleh tubuh kita tapi kita sendiri yang tidak bisa membaca tanda2 itu dan bahkan menganggap remeh hal tersebut
Ibu dan istri, kdng hal itu menjadi beban buat saya. Mengingat suami saya anak ragil. Smoga suamiku mampu seperti bpk sampean. Sampean jg :)
insya Allah Mbak....mudah2an semua berjalan sesuai keinginan kita...aamiin..
Jadi tahu silsilah keluarganya mas Necky :D Sukses untuk kontesnya mas.
Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan
terima kasih mas sugeng.......
Ahh saya terharu sekali membaca postingan ini yang disampaikan dengan begitu jelas.
Kalau di Jepang suami satu makam dengan istri dan ibu memang biasa dan malah seharusnya begitu, apalagi jika anak laki-laki pertama. Karena makam keluarga, isinya ya suami istri + anak pertama suami istri + cucu suami istri dst ... Jadi saya akan masuk makam yang sama dengan ibu mertua saya.
Tapi cinta ayah mas Necky pada ibunda sangat besar ya sampai membeli dua mobil begitu. Apakah waktu itu ayahanda masih hidup?
Bang terkesima..
kisah yang langka,.
Tapi Nyata..
makasih ceritanya yang mengharuu biruu..
mbak EM...saat itu terjadi ayahanda (atau kakek saya masih hidup). Kebaikan beliau hingga saat ini masih suka saya dengar dari sanak saudara yang pernah dibantunya dulu.
nchie..sharing biar kita2 bisa meniru. Suami agar bersikap adil dan istri agar bersikap menyanyangi ibu mertuanya... ehehehe
Post a Comment