Like fanspagenya SENTILAN

Wednesday, 28 August 2013

Halal Bihalal

Tradisi orang Indonesia setelah lebaran adalah berhalal bihalal. Sewaktu sholat jumat kemarin, khatib menjelaskan bahwa konsep ini tidak ada di al quran maupun hadits nabi. Namun esensi halal bihalal yang ada yakni Silahturahim. Bahkan di negeri Arab sekalipun tidak ada tradisi halal bihalal ini....Murni budaya yang muncul hanya di Indonesia.
Halal Bihalal di Bumi Sangkuriang Bandung

Terlepas pro dan kontra dengan tradisi ini, saya mengamini isi khutbah jumat diatas yg telah disebutkan yakni Silahturahim. Kesibukan mengurus dunia dan terjebak rutinitas pekerjaan sehari2 membuat kita sering lupa bahwa hubungan antara manusia apalagi saudara masih sangat kita butuhkan. Hidup itu ..bukan hanya keluar rumah ke kantor, terus pulang lagi ke rumah dan seterusnya. Hidup ini lebih dari itu, menyambung silahturahim banyak memberikan manfaatnya...namun lupa kita menyadari. Networking itu merupakan bagian dari silahturahim. Banyak kesempatan bisnis yang timbul setelah pertemuan keluarga. Bahkan ada jodoh yang timbul dari kegiatan tersebut.

Setelah tradisi dari keluarga ayah dilaksanakan dengan kunjungan ke rumah2, saya menjalani tradisi lain dari keluarga ibu. Dulu, sewaktu eyang masih hidup, kami bertemu regular di rumah beliau, namun ketika satu persatu eyang, orang tua (dan yang dituakan) meninggal maka kami berniat untuk buat acara halal bihalal di kota Bandung. Kita sepakat untuk menyewa sebuah ruang pertemuan yang bisa memuat 50-100 orang (maklum lah keluarga BESAR....hehehehe).

Pilihan tahun ini jatuh di Bumi Sangkuriang Bandung (BSB). Sepupu yang tinggal di Bandung jadi bertugas sebagai panitia yang mengurus konsumsi dan akomodasi. Mengenai biaya, dari beberapa bulan yang lalu kami semua sudah mulai mencicil dengan menabung bulanan agar pas hari H tidak terasa berat menanggung biayanya. Setelah tarik menarik menentukan tanggal akhirnya disepakati Minggu,18 Agustus 2013. Rombongan Jakarta menginap di Grha Ciumbuleuit (belakang BSB).

Setiap keluarga diwajibkan untuk membawa kado untuk acara tukar kado. Selain itu, setiap keluarga diharapkan untuk menyumbang hadiah untuk acara perlombaan atau permainan. Sayang sekali kondisi fisik tiba2 drop saat acara baru mau dimulai. Tadinya pengen pulang ke hotel aja biar bisa istirahat tapi akhirnya ditahan aja meskipun tidak bisa menikmati secara full. Saya lebih sering duduk di kursi, padahal biasanya sudah wara wiri ngobrol dengan sepupu2. Namun begitu, saya sedikit memaksa ikutan games memasukkan paku ke botol dengan kepala pusing...

sayang belum komplit yg hadir.....
Acara perlombaan dirancang seperti acara 17an, seperti bawa kelereng dengan sendok yang digigit, memasukkan paku ke dalam botol, makan kerupuk serta rebutan bangku (pakai musik)....hmm apalagi yah? koq susah banget ingetnya. Puncak acaranya adalah lomba tarik tambang antara kontingen Jakarta melawan rombongan Bandung yang dimenangkan oleh Jakarta. Kami semua sangat enjoy dengan kebersamaan selama acara. Sayang banget, kondisi ga fit bikin ga bisa mengabadikan semua acara dengan lengkap. Malahan saat Nedia menyumbangkan suara untuk nyanyi di panggung, tidak sempat saya rekam...nyeselnya belakangan. Tapi apa mau dikata, wong kepala lagi nyut2an...gimana mau maju ngerekam??

Pasti rekan2 blogger sekalian banyak cerita tentang halal bihalal-nya juga khan???

NE

14 comments:

nh18 said...

Acara halal bi halal keluarga besarnya seru Pak Neck ...

Dan salut juga masih bisa bersilaturahmi dengan sekian banyak keluarga ...

Acaranya pun sepertinya ramai ...

BTW
Sekarang udah sembuh kan Pak Neck ?

Salam saya

dey said...

Kalau saya sih, keluarga suami yg punya kebiasaan seperti ini. Setahun sekali saat lebaran, keluarga bapak mertua dan seperti bang necky, sampai menyewa ruangan khusus saking banyaknya keluarga, hehe.

Pakde Cholik said...

Tradisi ini baik dan layak diteruskan. Jangan sampai keturunan kita nggak tahu lagi siapa kakek-nenek, paman-bibi.

Demikian pula dalam hal bertetangga, jangan sampai nggak saling mengenal.Minimal setahun sekali bisa ngobrol bareng.

Di Arab sana mungkin juga nggak ada tumpengan setelah sholat Id, nah..di kampung saya banyak tumpeng yang muncul untuk di makan rame2..asyiiik.

Salam hangat dari Surabaya

Indra Kusuma Sejati said...

Senang bisa melihat taradisi acara ini masih terjaga dalam keluarga besar. Tambah suasana akrab dan saling kenal satu dengan yang lainnya ya Pak.

Salam wisata

Niken Kusumowardhani said...

Silaturahim memang membawa kebahagiaan. Semoga berkah dan berlanjut membawa manfaat.

niee said...

Bener bener keluarga besar neh mas.. kalau aku dikeluarga masih sistem antar rumah ke rumah seh..

NECKY said...

alhamdulillah...udah sembuh om enha. Meskipun belum fit 100%...kira 98% fit aja.... :-)

NECKY said...

dey...padahal waktu berangkat tuh ada rencana bawa anak2 ke lembang... tp rencana tinggal rencana hiks hiks hiks

NECKY said...

pakde cholik...meskipun penuh pengorbanan akhirnya saya bisa menyelesaikan acara dengan tuntas tas padahal kepala masih nyut2an terus. Demi kebersamaan semuanya yah

NECKY said...

ejawantah wisata....bener banget apalagi untuk generasi yg masih abg. biar mereka lebih kenal lagi satu dengan yg lainnya

NECKY said...

mbak niken....terima kasih doanya... aamiin...

NECKY said...

niee..kalau antar rumah ke rumah udh saya ceritain di artikel sebelum ini lho

imelda said...

Wah kok sering sakit sekarang mas? Hati-hati jaga kesehatan ya.
Mau mengucapkan Selamat Hari Raya IdulFitri meski sudah terlambat.

NECKY said...

mbak EM...terima kasih ucapannya. insya Allah sehat terus lah yg bikin heran khan kalau bulan puasa malah sehat terusss..