Like fanspagenya SENTILAN

Sunday 30 September 2012

Satu Oktober

Zaman orde Baru dulu di tanggal satu okteober, malamnya pasti disuguhin film G 30 S Penghianatan. Hebatnya lagi, tidak banyak orang yang berani mengkritik atas kebenaran alur cerita dan sejarah yang ada di dalam film tersebut. Lebih banyak orang-orang yang ngedumel di warung-warung kopi. Mungkin juga banyak yang 'takut' diangkut sama intel ....hahahaha.

Hari ini di tahun 2012, mulai diterapkan kenaikan tarif KRL Commuter Line sebesar Rp.2000,-. Bagi sebagian orang naiknya tarif sebesar itu ga masalah berat. Sebagian lagi pasrah aja, mau naik atau ngga bukan urusannya. Ada juga yang berharap 'kata2 sakti manajemen' untuk memperbaiki segala fasilitas setelah tarif naik itu benar adanya dan segera diimplementasikan. Namun ada juga sebagian pengguna yang prihatin hingga rela mengorbankan waktu dan tenaga mereka untuk 'melawan' kenaikan tarif tersebut.
Bentuk perlawanan ada yang melakukan audiensi dengan manajemen, hadir di seminar2 yang membahas KRL, wawancara di tv lokal hingga nasional, hingga membuat petisi online maupun offline untuk menolak kenaikan tarif. Hingga tadi malam, belum mencapai jumlah 5000 orang yang menandatangani petisi tersebut. Bahkan dengan arogan, pengelola KRL menganggap jumlah tersebut tidak bisa mewakili pengguna KRL yang mencapai 400rb.

Lantas saya jadi punya kesimpulan sendiri, kalau negara ini bisa sampai begitu lama dijajah karena memnag kurang peduli-nya masyarakat Indonesia. Sebagian dari mereka cuma bisa pasrah dan menerima dengan keadaannya. Waktu petisi penolakan diajukan, ada beragam komentar dan pertanyaan dari para pengguna.

 "Apakah kalau petisi ini ditandatangani, udah pasti ga naik???"
 "Apa ga buang2 waktu aja nih?"
 "Emang ada pengaruhnya ini petisi bagi mereka??".....dll

Dari cerita teman2 yang menggalang petisi offline di stasiun sudirman malah lebih bikin kesal hati mereka karena saat disodorkan form petisi untuk ditandatangani malah menolak serta ada yang marah2. Weleh2...padahal teman-teman semua itu bergerak tanpa imbalan. Kalaupun tarif ga jadi naik yang merasakan bukan mereka yang berjuang mengumpulkan tanda tangan tapi untuk ....... SEMUA PENGGUNA KRL. 

Hari ini Tarif tetap naik....apakah semua aktifitas penolakan ini menjadi sia-sia? Kalau mau melihat orientasinya tolak kenaikan tarif ...ya tentu saja....hasilnya gagal. Namun apakah perjuangan untuk mendapatkan Standar Pelayanan Minimum (SPM) juga selesai sampai disini? tentu saja tidak....

Hasil dari sebuah upaya atau ikhtiar adalah hak preogratif sang Maha Menentukan yakni Allah semata. Namun kita tidak boleh berhenti berupaya untuk mendapatkan hak yang telah ditentukan (dalam hal ini Undang Undang Kemenhub tahun 2011 ttg SPM). 

Ada wacana untuk menekan pemerintah agar melek terhadap masalah publik transportasi dengan membuat hashtag di dunia maya  #GOLPUT 2014 Untuk Transport Umum Manusiawi. Yang penting wacana ini mau digaungkan kalau memang pemerintah sama sekali lepas tangan. 

*masihemosilihatkelakuanpejabatkeretayanggapedulipenumpang*

NE



7 comments:

nicamperenique said...

sabar ya mas necky ...
semoga pengguna KRL lainnya juga mau sabar
saya bukan pengguna, tapi ngerasalah kenaikannya lumayan yah
semoga pt kai mau meningkatkan pelayanan mereka seperti yg dijanjikan. semoga!

bukan siapa siapa said...

memang dibutuhkan pemimpin yang rodo edan untuk ngurusin negara ini..

susah banget ya mikir buat orang banyak, dan sekali sekali mengesampingkan isi perut sendiri... ck ck ck .. ikut sebel baca...

kikils said...

kenaikan tarif ini sangat memberatkan orang-orang miskin seperti saya

Lidya Fitrian said...

ooh jadi ya naik tarifnya, smeoga makin diperbaiki pelayanannya

NECKY said...

nique...ingat peribahasa...seklai lancung ujian seumur hidup tak bisa dipercaya...
Nah...kalau bolak balik ngomonngnya bohong...mana mungkin gw bisa percaya. Ngomong tambah kereta dari 2 tahun yg lalu? terus apa realisasinya?? prettttt.... *sorry masih emosi....hehehehe*

NECKY said...

applaus...gw setuju...butuh pemimpin 'gila' untuk mengatur negeri yang makin mendekati kebablasan dalam pengeloalaannya...

Anonymous said...

Mudah mudahan keinginannya utk mendapatkan SPM bisa terwujud ya mas :)