Menengok Orang Sakit

Awal bulan September ini saya menjalani hari Sabtu dengan mengunjungi orang2 sakit. Mulanya sih mau negngok satu orang saja namun rencana berubah hingga akhirnya pergi ke tiga tempat yang berbeda. Semua rencana berjalan seperti memang sudah ada yang mengaturnya.

Kunjungan pertama adalah ke RS di kawasan Jakarta Selatan ke arah Bintaro. Janjiannya sih sama lima orang, tapi hingga jam menunjukkan hampir jam satu siang baru nongol 3 orang aja. Kita bertiga bergegas ke kamarnya sambil bertanya kepada suster yang jaga apakah pasien ada di kamar atau sudah pulang. Hati kami sedih melihat kondisi pasien karena dia tidak mengenali kami. Bicaranya pun sulit kami pahami karena ternyata stroke yang menyerang dia menyebabkan syaraf berbicara dan sebagian memory-nya hilang.
Ingatannya sering hilang tatkala sedang berbicara kepada kita. Tiba2 dia menyalami kita semua dan berterima kasih sudah datang menengoknya padahal dia sudah melakukan hal yang sama sebelumnya. Sewaktu kami datang di kamar, si pasien sedang duduk diam menghadap ke jendela tidak ada yang mengunjunginya. Awalnya kita berpikir kalau dia 'dibuang' oleh keluarganya atas dasar keterangan suster yang kami tanyakan sebelumnya. Semuanya menjadi jelas tatkala beberapa lama kemudian datang rombongan keluarganya adik dan kakak2nya yang sangat sayang kepada sang pasien.

Kami menjelaskan kepada keluarganya bahwa kita semua adalah teman2 SMA si pasien. Merekapun sangat berterima kasih atas kunjungan kami kepada sang pasien. Kami semua sangat trenyuh tatkala si pasien tiba2 ingat kepada sang kakak perempuannya dan menangis sambil terduduk. Subhanallah, kita semua suka lupa bersyukur kepada sang Maha Pencipta yang sudah memberikan kesempatan sehat dan bisa beraktifitas seperti biasa. Sang pasien sebenarnya sangat eksis di dunia maya maupun dunia nyata. Ketidak hadirannya beberapa hari belakangan memang cukup dirasakan oleh beberapa sahabatnya. Kami berlalu dari rumah sakit dan pergi ke rumah teman untuk kunjungan kedua.

Untuk kunjungan kedua yang sakit sebenarnya adalah anak semata wayang dari rekan SMA kami. Baik sang istri maupun suaminya adalah teman baik kita semua. Meskipun sang anak sudah keluar dari rumah sakit beberapa waktu yang lalu ternyata mereka mecari second opinion dari dokter dan rumah sakit lain. Maksud hati mencari data untuk menenangkan hati, ternyata hasil pemeriksaan dari dokter terakhir menyatakan bahwa sang anak harus segera di operasi. Tumor di kepalanya sudah membesar dan sudah menembus tengkorak (ada hasil CT Scan-nya). Kita semua yang mendengarkan langsung lemas mendengarkan penuturan teman kami.

Awalnya teman2 kami ragu untuk mengoperasi sang anak namun setelah berbicara panjang lebar dengan si anak, justru si anak yang menginginkan segera dioperasi karena sudah tidak tahan sakit kepalanya. Kalau sedang kena serangan, si anak jadi muntah2 saking ga kuat menahan sakitnya. Akhirnya pembicaraan kita alihkan untuk bicara tentang pasca operasi aja...hehehehe. Serem banget dengar cerita2nya. Bikin ngilu hati apalagi kalau diingat si sakit adalah anak tunggal mereka.

Terakhir, saya mengunjungi kakak yang terbaring di RS karena empedunya bermasalah akibat makan enak pasca lebaran kemarin. Seharusnya menjalani diet makanan yang berlemak tapi kakak tidak menjaga asupan makanannya selama kunjungan silahturahim.

Dari satu kunjungan ke kunjungan lain, makin membuat saya pribadi merasakan nikmatnya hidup sehat dan masih bisa berinteraksi dengan  teman kantor, teman dunia maya, keluarga, dll. Nikmat seperti ini yang sering kita lupakan, untuk itu agar kita tidak lupa...sering2lah menengok orang sakit agar kita semakin bersyukur nikmat SEHAT....

NE