Like fanspagenya SENTILAN

Wednesday, 30 May 2012

Peranan Penting Media

Apakah sesungguhnya fungsi sebuah media? memberitakan keburukan pejabat-pejabatnya yang terindikasi tindakan korupsi ataukah memberikan informasi tentang keberhasilan anak-anak muda yang meraih prestasi dengan menjuarai sebuah kompetisi olimpiade? Apapun pilihan media untuk mengangkat cerita dan menjadi berita utama...ujung-ujungnya adalah jumlah oplah bagi media cetak dan hits pada media online.

Reformasi tahun 1998 berjalan tidak seperti yang direncanakan. Berita-berita di media kerap mengangkat kegagalan para pemimpin membawa rakyat Indonesia menjadi makmur dan sentosa, Apabila di zaman Orde Baru (ORBA), masyarakat dibungkam dan tidak dapat mengeluarkan pendapatnya. Media dikuasai oleh negara, sekarang malah seperti kebablasan memberikan beritanya. Semua orang yang punya akses dengan media seakan berlomba berteriak bahwa pendapat mereka adalah paling benar.

Reformasi dianggap tidak berhasil mengubah Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN), malah banyak yang berpendapat Korupsi tidak berhasil diberantas. Korupsi makin merajalela di setiap bidang pelayanan masyarakat. Dari pembuatan SIM, pembuatan paspor, hingga izin mendirikan bangunan (IMB). Semuanya terjadi hampir di seluruh penjuru kota di Indonesia.Beberapa tokoh masyarakat menyebutkan bahwa negara ini sudah memiliki indikasi sebagai negara gagal.

Namun sesungguhnya media bisa memegang peranan penting untuk menjadi penyemangat bahwa sesungguhnya bangsa ini adalah bangsa kreatif, bekerja keras, dan inovatif. Tayangan mendidik seperti Kick Andy selalu memberikan semangat dan menumbuhkan etos kerja yang luar biasa. Dengan segala keterbatasan fisik maupun materi tidak menjadi alasan untuk terus berkarya demi menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama manusia. Media boleh saja melakukan kritik secara sehat dan tidak berpihak kepada kepentingan golongan atau partai karena sejatinya media memiliki peran mencerdaskan anak bangsa.


Negara ini dibangun dengan susah payah oleh bapak-bapak bangsa dari zaman Boedi Oetomo dibentuk hingga tercapai kemerdekaan yang dikumandangkan oleh dwi tunggal Soekarno-Hatta. Perjuangan dengan senjata dilanjutkan dengan perjuangan diplomasi di forum PBB sehingga negara Republik Indonesia dikenal bahkan diperhitungkan kedudukannya. Meskipun dalam perjalanan banyak pertikaian diantara pendiri-pendiri bangsa namun kita semua sepakat bahwa mereka semua layak disebut sebagai Negarawan karena mereka dengan rela berkorban waktu, tenaga, dan harta untuk menyingkirkan kepentingan pribadi demi kepentingan negara.

Meskipun dapat dianggap kurang populer, media seharusnya mengambil peranan penting membuat idola baru sebagai keteladanan sebagai negarawan. Memang terlalu banyak tokoh nasional saat ini yang malang melintang media massa, namun hanya bisa dihitung dengan jari tokoh yang dapat dianggap sebagai negarawan.Banyak celotehan miring terhadap sosok seperti Dahlan Iskan, Mahfud MD, Anis Baswedan, dkk. Mereka-mereka yang tidak terafiliasi terhadap suatu partai atau dekat dengan suatu partai dianggap mencari pencitraan.

Sesungguhnya sebuah pencitraan itu bagus, namun akibat salah kaprah oleh orang dalam menilai pencitraan itu, jadinya arti pencitraan bergeser menjadi sebuah hal yang negatif. Saat ada isu yang mencolok yang bernilai negatif terhadap pemerintah tiba-tiba ada berita lain yang seakan-akan mengalihkan sebuah isu  penting tersebut.

Media harus membuat berita tentang keberhasilan seorang anak dari kalangan sederhana mampu memiliki nilai UN yang paling tinggi padahal waktu belajarnya tidak banyak karena harus membagi waktu untuk membantu orang tua. Role model seperti ini yang harus tetap konsisten dibuat berita. Sudah seharusnyalah porsi berita seperti ini yang lebih banyak. Negara tetangga aja, saat Sea Games berlangsung kemarin, tetap memberitakan keberhasilan atlet-atletnya yang meraih medali. Kebanggaan berbangsa itu harus terus ditanamkan setiap saat kalau perlu. Saatnya media sosial juga mengambil peranan disamping media mainstream seperti radio, televisi dan surat kabar.

Sudah selayaknya di Hari Kebangkitan Nasional, seluruh rakyat Indonesia dimanapun berada
Mari kita sampaikan berita positif untuk Indonesia, ayo melangkah maju, Indonesia pasti bisa!
 
Artikel  ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan  Indonesia Bangkit  di BlogCamp
 
Kontes Indonesia Bangkit

28 comments:

RZ Hakim said...

Saya sependapat dengan pesan yang coba disampaikan dalam tulisan ini.

Seorang jurnalis adalah seorang penyampai pesan. Dari ujung penanya diharapkan lahir cahaya penerang bagi sekitarnya. Begitu seharusnya. Bukan mengikuti arus kepentingan bla bla bla, hehe..

Salam hangat Om, semoga sehat selalu :)

kakaakin said...

Masyarakat memang sering beropini bahwa munculnya pemberitaan tentang suatu topik, adalah dalam rangka menutupi topik sebelumnya. Semoga itu hanyalah sangkaan belaka. Semoga media benar2 bebas, dalam artian tidak ditunggangi oleh pihak-pihak tertentu yang berkepentingan.

Shohibul Kontes Indonesia Bangkit said...

Saya telah membaca dengan seksama artikel diatas.
Akan segera saya daftar
Terima kasih atas partisipasi sahabat
Salam hangat dari Surabaya

alamendah said...

Dari untaian kata-kata para awak media ini sebenarnya bisa menggiring Indonesia untuk bangkit. Tentunya apa yang disampaikan haruslah berorientasi pada kepentingan dan kemajuan bangsa dan negara. Bukan sekedar kepentingan dan keuntungan pribadi atau kelompok.

LJ said...

semoga masa itu segera datang.. dimana setiap orang/media berbicara apa adanya. sehingga kita bisa melihat dalam terang..

sukses kontesnya ya Om Necky..!

Bintang said...

Necky, tulisan ini seperti mewakili sebagian pemikiran saya terhadap berbagai media yang ada di Indonesia.

Semakin buruk, dramatis dan tragis suatu peristiwa, semakin heboh media memberitakannya. Saya sampe berpikir, apakah memang musibah atau kesedihan orang lain itu justru membuat kita senang dan bahagia?

Ironis sekali.

Saya juga suka acara-acara yang memberi pencerahan. Menunjukkan tindakan nyata tanpa membuat terlalu banyak cerita atau citra :)

Ari tunsa said...

hehe,, nah ini temanya hampir mirip-mirip punya kak akin. yg jelas memang media itu penting.. bagaimana kita memperkenalkan Indonesia kepada negara tetangga maupun rakyatnya, sehingga timbul rasa bangga dari rakyat.
masih banyak rakyat Indonesia yang tak tau Indonesia, ironi sekali.. terutama di daerah perbatasan :(
mari menulis hal positif ttg Indonesia di media, paling kecilnya blog, sebagai media kita :D
salam

Nh18 said...

Setuju pak neck.

Mungkin harus seimbang kali yaaa...
Dan tidak tendensius

Salam saya

Abi Sabila said...

dari sebuah tulisan, kedamaian atau kerusuhan bisa tercipta, karenanya seperti yang disampaikan Om Nh, hendaklah media kita jujur dan seimbang, jangan latah dan lebay.

DewiFatma said...

Setuju dengan komen Om Nh! :)

*gegara AC kantor mati, panas bang'get jadi bingung mau komen apa :D*

anna said...

setujuuuhhhh...
yang diekspos gak cuman yang jelek2nya negara ini.
banyak hal baik yang juga terjadi di negeri kita ini kok, yang pastinya akan membawa dampak positif ketika disebarluaskan lewat media.

tapi ya begitu lah mas.. semakin buruknya kejadian, keingin tauan orang pun juga akan lebih besar.

sementara media masih bicara soal rating, ya kita sebagai blogger bisa memulai dengan menuliskan hal-hal baik di sekitar kita :)

marsudiyanto said...

Mungkin tergantung bagaimana melihatnya Mas...
Karena saya nonton TV nya seringnya saat berita, maka kebanyakan isinya ya tentang perilaku pemimpin. Demikian juga saat baca koran, karena yg saya lihat seringnya headline di halaman I, maka isinya juga seperti itu.
Tapi kalau dicermati, berita yg positif juga ada tapi porsinya emang kecil dan tidak di jam primetime.

ESSIP said...

mungkin jadi PR juga bagi kita sebagai blogger pak Necky.. untuk mengimbangi media yang sebatas mengejar rating.

NECKY said...

bro hakim...semoga saja jurnalis sekarang masih banyak yang memiliki idealisme tinggi....

NECKY said...

sayangnya media mainstream sudah dikuasai pemilik kepentingan alias pemilik modal besar kaka

niee said...

hiiii kontes toh..

iyaaaa.. udah banyak emang rakyat yg bosan dengan gaya pemberitaan sekarang.. yg diulas kadang terdengar gak penting yg hanya mencari cari kesalahan.. makanya aku lebih suka baca berita olahraga aja.. klo gak ya blog.. lebih bermanfaat.. ;)

NECKY said...

terima kasih pakde cholik...sudah terdaftar di kontesnya

NECKY said...

mas alam....blog sampean adalah salah satu blog yang banyak memberikan pengetahuan dan kebanggaan akan kekayaan alam Indonesia....

NECKY said...

mbak LJ....semoga ke depannya media mainstream lebih netral

NECKY said...

mbak irma....ternyata kita sependapat ...alhamdulillah deh semoga rakyat kita makin cerdas kalau yg disampaikan juga banyak pengetahuannya

NECKY said...

Ari...wah..jadi penasaran mau mampir ke tempatnya kaka akin... hehehehe
jangan2 masih banyak yang tahu presidennya masih alm Soeharto tu kayaknya....:-)

NECKY said...

om enha...seimbang itu harus, sedang kalau tendensius... sudah pasti dipengaruhi oleh si penulis hihihihi

NECKY said...

Blog Abi...selalu memberikan kejujuran dalam bersikap...ini yang membuat sering instropeksi setelah membaca tulisan2 abi sabila...

NECKY said...

dewi.....hahaha sekarang pasti udh ga mati donk AC nya??

NECKY said...

mbak anna...jangan salah lho tidak semua blogger menulis dengan 'jujur' terkadang si blogger juga cari rating alias Page Rank (penting ga penting sih buat blogger)

NECKY said...

pak mars...itu dia yg sering buat media ngeles....mereka bilang kita tampilkan juga koq hal2 yg positif tp proporsinya sangat kecil banget bahkan seringnya terabaikan yah... *hiks...hiks,...hiks...sedihnya*

NECKY said...

makanya bro akbar....jangan kelamaan hiatusnya donk....hehehehe

NECKY said...

niee...saya juga langganan korannya yg isinya cuma olah raga doank... capae baca berita politik.... basi nya cepat...hahahaha