Beberapa waktu yang lalu saya telah menceritakan bagaimana restoran atau penjual makanan mengatasi pelanggannya. Kemarin saya mampir di KM 97 (perjalanan dari Bandung untuk pulang ke Jakarta). Setelah sholat maghrib, Ajif minta dibelikan donat dan memang ada gerai Dunkin Donuts di sana. Entah kenapa, dari beberapa gerai tempat Dunkin Donuts saya merasa donat di gerai tersebut yang paling fresh dan enak compare gerai2 lain di Jakarta dan sekitarnya.
Saya beli selusin dengan rencana setengahnya dimakan di mobil dan setengahnya lagi dimakan di rumah. Untuk itu saya minta dijadikan 2 tempat agar tidak ribet kalau makan di mobil. Saat akan membayar salah seorang pramuniaga yang melayani saya bilang kepada sang kasir bahawa pembelian saya 2 kali setengah lusin. Langsung saja saya melirik ke daftar harga: ada perbedaan harga antara pembelian selusin dan 2 x setengah lusin sebesar Rp.10.000,- (yg pasti lebih mahalnya). Kontan saja saya menanyakan kenapa pembelian saya dianggap 2 X setengah lusin dan bukannya satu lusin? Pramuniaga tersebut menjawab karena saya minta dibuat 2 bungkus.
Saya lantas bertanya kembali, kenapa tadi tidak memberitahukan sebelumnya kalau ada aturan begitu? Belum lagi saya protes panjang, sang kasir langsung mengambil alih pembicaraan..bahwa pembelian saya dianggap satu lusin dan dia langsung minta maaf. Sayang saya tidak sempat melihat siapa namanya tapi saya sangat mengapresiasi dengan sikapnya yang cekatan untuk mencairkan suasana agar tidak menjadi lebih ribet....Dua jempol buat sang kasir dan membuat saya meminta maaf kepadanya karena bicara agak kenceng sebelumnya. Bukan itu saja, saat proses pembayaran kasir tersebut bahkan kalau sedang ada promo setiap pembelian selusin dan saya berhak untuk mendapatkannya (saya rada bingung apa emang bener ada promo kayak itu...tapi dalam hati lho).
Namun beberapa hari sebelumnya, saya mengajak anak2 saya menonton (tepatnya anak2 yang minta nonton the Avengers) di bilangan bintaro. Kebetulan besoknya khan mau libur panjang, jadi dipaksain juga meskipun mulai filmnya jam 9 malam.Waktu sedang menunggu jam masuk ke dalam bioskop saya lihat tiket yang dibeli....lho koq harganya tidak sama dengan di website dan di counter tiket. Harga di dua media tersebut menginformasikan bahwa harga tiket sebesar Rp.30.000,-/tiket sedangkan di tiket yg saya pegang Rp.35.000,-.tiket. Saya menyuruh Nafis untuk menanyakan kenapa harganya beda?...Tidak puas dengan jawaban yang diberikan oleh Nafis, lantas saya bergegas ke counter penjualan tiket.Begitu sampai di counter ada kasir dan petugas keamanan, namun berhubung kasir sibuk melayani pelanggan akhirnya saya tanya:
"Kenapa harganya beda ya pak, antara harga di board (terletak di belakang kasir) dengan yang saya bayarkan?" saya lupa siapa yg menjawab (antara kasir dan petugas keamanan deh yang jawab pokoknya)
"Oh...karena besok libur maka malamnya kita kenakan harga tiket libur pak" jawabnya
"Lho koq...ga pernah saya baca adanya peraturan tersebut?? dan mestinya di board itu harganya udah berubah donk??"...emosi mulai naik karena dapat jawaban yang kurang berkenan...
"Itu memang aturannya pak..!" tambahnya
"Kalau memang itu peraturannya tolong ditulis dengan jelas donk..., ya udah nanti saya complaint ke website nya deh" sambil meninggalkan mereka berdua tapi hati tetap tidak menerima jawabannya.
Sambiil duduk, saya langsung browsing ke website resminya dan ternyata saya tidak menemukan channel untuk menyalurkan pertanyaan seperti "contact us" atau "customer care". Saya ternyata salah sangka karena menurut teori yang saya tahu setiap bisnis itu sangat membutuhkan yang namanya "masukkan dan saran" tapi sungguh mantap....saya tidak berhasil untuk menyalurkan pertanyaan. Akhirnyapun saya bertanya lewat twitter tentnag kejadian di atas (yg katanya resmi salah satu media sosial mereka) namun hingga detik inipun pertanyaan saya tidak ada jawabannya sama sekali. Sebelum saya publish tulisan ini, saya coba mampir kembali di website resminya dan tetap tidak ada peraturan yg seperti mereka sebutkan di atas...
HTM Rp. 40.000,- (Sabtu/Minggu/Libur)
Rp. 30.000,- (Senin s/d Kamis), Rp 35.000,- (Jumat)
Khusus 3D Rp 30.000,- (Senin-Kamis), Rp 35.000,- (Jumat) dan Rp 50.000,- (Sabtu/Minggu/libur)
Kalau dilihat dari harga yang diinformasikan berarti saya nonton hari Rabu malam dikenakan biaya untuk nonton hari Jumat. Koq bikin....jadi malas nonton lagi yah? khususnya di tempat itu....lho...
NE
Saya beli selusin dengan rencana setengahnya dimakan di mobil dan setengahnya lagi dimakan di rumah. Untuk itu saya minta dijadikan 2 tempat agar tidak ribet kalau makan di mobil. Saat akan membayar salah seorang pramuniaga yang melayani saya bilang kepada sang kasir bahawa pembelian saya 2 kali setengah lusin. Langsung saja saya melirik ke daftar harga: ada perbedaan harga antara pembelian selusin dan 2 x setengah lusin sebesar Rp.10.000,- (yg pasti lebih mahalnya). Kontan saja saya menanyakan kenapa pembelian saya dianggap 2 X setengah lusin dan bukannya satu lusin? Pramuniaga tersebut menjawab karena saya minta dibuat 2 bungkus.
Saya lantas bertanya kembali, kenapa tadi tidak memberitahukan sebelumnya kalau ada aturan begitu? Belum lagi saya protes panjang, sang kasir langsung mengambil alih pembicaraan..bahwa pembelian saya dianggap satu lusin dan dia langsung minta maaf. Sayang saya tidak sempat melihat siapa namanya tapi saya sangat mengapresiasi dengan sikapnya yang cekatan untuk mencairkan suasana agar tidak menjadi lebih ribet....Dua jempol buat sang kasir dan membuat saya meminta maaf kepadanya karena bicara agak kenceng sebelumnya. Bukan itu saja, saat proses pembayaran kasir tersebut bahkan kalau sedang ada promo setiap pembelian selusin dan saya berhak untuk mendapatkannya (saya rada bingung apa emang bener ada promo kayak itu...tapi dalam hati lho).
Namun beberapa hari sebelumnya, saya mengajak anak2 saya menonton (tepatnya anak2 yang minta nonton the Avengers) di bilangan bintaro. Kebetulan besoknya khan mau libur panjang, jadi dipaksain juga meskipun mulai filmnya jam 9 malam.Waktu sedang menunggu jam masuk ke dalam bioskop saya lihat tiket yang dibeli....lho koq harganya tidak sama dengan di website dan di counter tiket. Harga di dua media tersebut menginformasikan bahwa harga tiket sebesar Rp.30.000,-/tiket sedangkan di tiket yg saya pegang Rp.35.000,-.tiket. Saya menyuruh Nafis untuk menanyakan kenapa harganya beda?...Tidak puas dengan jawaban yang diberikan oleh Nafis, lantas saya bergegas ke counter penjualan tiket.Begitu sampai di counter ada kasir dan petugas keamanan, namun berhubung kasir sibuk melayani pelanggan akhirnya saya tanya:
"Kenapa harganya beda ya pak, antara harga di board (terletak di belakang kasir) dengan yang saya bayarkan?" saya lupa siapa yg menjawab (antara kasir dan petugas keamanan deh yang jawab pokoknya)
"Oh...karena besok libur maka malamnya kita kenakan harga tiket libur pak" jawabnya
"Lho koq...ga pernah saya baca adanya peraturan tersebut?? dan mestinya di board itu harganya udah berubah donk??"...emosi mulai naik karena dapat jawaban yang kurang berkenan...
"Itu memang aturannya pak..!" tambahnya
"Kalau memang itu peraturannya tolong ditulis dengan jelas donk..., ya udah nanti saya complaint ke website nya deh" sambil meninggalkan mereka berdua tapi hati tetap tidak menerima jawabannya.
Sambiil duduk, saya langsung browsing ke website resminya dan ternyata saya tidak menemukan channel untuk menyalurkan pertanyaan seperti "contact us" atau "customer care". Saya ternyata salah sangka karena menurut teori yang saya tahu setiap bisnis itu sangat membutuhkan yang namanya "masukkan dan saran" tapi sungguh mantap....saya tidak berhasil untuk menyalurkan pertanyaan. Akhirnyapun saya bertanya lewat twitter tentnag kejadian di atas (yg katanya resmi salah satu media sosial mereka) namun hingga detik inipun pertanyaan saya tidak ada jawabannya sama sekali. Sebelum saya publish tulisan ini, saya coba mampir kembali di website resminya dan tetap tidak ada peraturan yg seperti mereka sebutkan di atas...
HTM Rp. 40.000,- (Sabtu/Minggu/Libur)
Rp. 30.000,- (Senin s/d Kamis), Rp 35.000,- (Jumat)
Khusus 3D Rp 30.000,- (Senin-Kamis), Rp 35.000,- (Jumat) dan Rp 50.000,- (Sabtu/Minggu/libur)
Kalau dilihat dari harga yang diinformasikan berarti saya nonton hari Rabu malam dikenakan biaya untuk nonton hari Jumat. Koq bikin....jadi malas nonton lagi yah? khususnya di tempat itu....lho...
NE
10 comments:
Dua kejadian di tempat berbeda yang sangat kontras. Yang satu dengan sigap dapat menangkan pelanggan yang satunya lagi, masa bodo!
mas alam...mungkin yang satu merasa kompetisi itu sangat ketat, sedangkan yang satu kompetisi itu tidak penting (merasa ga punya saingan)....
Saya cenderung mengiyakan reply pak Neck ...
karena tidak ada saingan ... jadi mereka seolah ... do not care ...
seolah mereka bilang dalam hati ... (dengan arogannya) ... nggak suka ... silahkan elu nonton ditempat lain ... (which is nggak ada pilihan lain )
(hal serupa juga makanan yang dijual disana ... yang mahal itu ... either you beli makan didalem ... atau tidak makan sama sekali ...)
Salam saya Pak Neck
jadi buat pengalaman saya nih pak untuk selalu mengecek sebelumnya kalau mau membayar dikasir
pertama yg aku tahu mas dari donat manapun.. kita beli tu dilihat dari paketnya.. kalau kita beli 1 lusin (yg dipisah jd 2 kotak) tetep ngitungnya 2 paket.. jd bayarnya ya 2 x setengah lusin.. bener itu pelayannya.. mungkin pas kasirnya gak mau heboh jadi langsung di bolehkan :p
kedua soal tiket bioskop memang itu peraturannya juga.. kalau malam libur (misal hari rabu dan kamisnya libur) setelah jam 18.00 tiket akan dihargai sama dengan hari jumat. dimana dihargai seperti satu hari sebelum hari libur nasional dan hari sabtu. aku tahu ini dari koran dimana bioskopnya biasa memasang iklan film yg akan.diputar :)
soal donut, memang begitu mas, klo dipisah ya diitung 2, krn klo gak salah nih, kardus/kemasannya itu termasuk otomatis motong stok mereka. hanya saja, spt mas bilang, semestinya dikasi tau di awal jadi si customer bisa nimbang ulang.
soal tiket, aku yo kaget kemarin ini :D pas nonton ama suami, gak ngeuh besok itu libur, jadi deh mbayar 40rb dan emang ada di boardnya tulisan sehari sebelum libur hrg tiketnya udah naik 5rb. jd kami gak komplen deh hehehe
om enha...saya koq tiba2 jadi pengen menjadi pengusaha bioskop jadinya nih hehehehe...Soalnya saya jadi kesel karena monopoli itu.... akhirnya saya nonton karena memang filmnya bener2 memang layak ditonton
mbak lidya...cek selalu deh... karena teman kantor saya pernah punya pengalaman dengan salah satu hipermarket terkenal....
niee...mungkin memang itu peraturannya tapi sebaiknya khan bisa kasih tahu ke pelanggan kalau jadi dua harganya bukan selusin. Kalau sudah dikasih tahu gw juga ga akan protes koq... waktu itu kaget banget karena dengan analogi 1 boks kertas seharga Rp.10.000,- ??? come on get real lah... hampir semua orang ga akan mau deh kalau disuruh bayar begitu...*bukan maksud membela diri tp sekedar menerangkan dari sisi seorang pembeli aja*.....hehehe
bener nique...gw tadi nanya sama ponakan yg biasa nonton dan mereka suka memberikan harga seperti itu. Bagi gw kalau memang ada tulisan pengumuman jelas tentu ga akan seheboh nanyain kemarin itu. Kalau memang mereka biasa memasang harga kayak gitu sebaiknya di boardnya dirubah donk harga tiketnya atau di website diinformasikan tentang aturan seperti ini.
Monopoli itu memang tidak sehat yah liat aja tuh PLN....hehehe
Post a Comment