Long Weekend kemarin, saya sebenarnya tidak memiliki agenda acara apa-apa. *Ada sedikit keinginan untuk lebih aktif di dunia maya sih karena lama tidak menulis* Sementara itu, teman-teman di FB sibuk memposting rencana liburan hingga saat liburannya. Rencananya, saya hanya ingin menghabiskan waktu dengan keluarga dengan berolahraga entah bersepeda maupun berenang (pokoknya yang penting olahraga deh). Namun rencana itu berantakan tatkala ada berita bahwa kakak dari ibu (biasanya kalau orang sunda bilangnya uwak tapi saya manggilnya om saja) kondisinya sudah mulai menurun terus dan tidak mau makan.
Jadinya hari Jumat pagi-pagi setelah sholat subuh saya dan istri bergegas ke rumah kerabat yang ingin bersama berangkat menuju Bandung *biar ga kena macet...maklum long weekend*. Alhamdulillah saya beserta rombongan akhirnya sampai di RS Muhamadyah sebelum sholat Jumat. Namun begitu melihat kondisi om, sayapun tidak dapat berkata maupun berkomentar karena kondisinya sudah sangat lemah meskipun komunikasi masih bisa lancar. Kemungkinan besar lemahnya disebabkan oleh kurangnya asupan. Neliau sudah menolak makan dari beberapa hari yang lalu. Bahkan saat di sonde *memasukkan makanan lewat hidung* juga tidak berhasil dengan baik.
Semua anak-anaknya sudah berkumpul untuk mengantisipasi semua kemungkinan yang akan terjadi. Sampai akhirnya kami pamit untuk pulang ke Jakarta, kondisi beliau masih belum ada perubahan apa2. Saya masih teringat selalu keceriaan dan kegembiraan beliau apabila bertemu dengan keponakan-keponakan yang tinggal jauh darinya. Saya merasa amat sangat kehilangan itu waktu pamit kepada beliau. Teringat waktu masih kecil, beliau suka mengajarkan hal-hal yang kecil namun hingga hari ini masih membekas di dalam hati.
Minggu pagi, saya paksakan untuk dapat
berolahraga sepeda dengan keluarga, meskipun hanya putar-putar dan tidak sampai
rute yang jauh. Mungkin hanya sejam kami berputar-putar di sekeliling komplek
tetangga karena si Ajif memaksa ikut dan biasanya dia sebentar aja langsung minta pulang. Baru di rumah beberapa saat, saya mendapat kabar dari Bandung kalau keadaan om kurang menggembirakan. Tadinya kami sudah merencanakan kumpul-kumpul keluarga pas minggu siang, begitu ada berita tersebut rencanapun diubah. Saya diminta stand by kalau keadaan makin memburuk, langsung berangkat ke Bandung lagi. Menjelang jam 11 siang dapat kabar lagi bahwa keluarga om ingin memasukkan ke ICU. Tidak sampai lima menit, saya diberitakan bahwa om telah tiada...inna lillahi wa inna ilayhi rojiun....
Dalam waktu yang hampir bersamaan, saya mendapat berita sedih dan gembira. Ada yang lahir ke dunia dan ada yang meninggalkan dunia fana ini. Hidup, Mati, Jodoh dan Rizqi memang sudah ada yang mengaturnya dan sebagai 'aktor' mari kita memainkan peranan kita sebaik-baiknya....
NE
Jadinya hari Jumat pagi-pagi setelah sholat subuh saya dan istri bergegas ke rumah kerabat yang ingin bersama berangkat menuju Bandung *biar ga kena macet...maklum long weekend*. Alhamdulillah saya beserta rombongan akhirnya sampai di RS Muhamadyah sebelum sholat Jumat. Namun begitu melihat kondisi om, sayapun tidak dapat berkata maupun berkomentar karena kondisinya sudah sangat lemah meskipun komunikasi masih bisa lancar. Kemungkinan besar lemahnya disebabkan oleh kurangnya asupan. Neliau sudah menolak makan dari beberapa hari yang lalu. Bahkan saat di sonde *memasukkan makanan lewat hidung* juga tidak berhasil dengan baik.
Semua anak-anaknya sudah berkumpul untuk mengantisipasi semua kemungkinan yang akan terjadi. Sampai akhirnya kami pamit untuk pulang ke Jakarta, kondisi beliau masih belum ada perubahan apa2. Saya masih teringat selalu keceriaan dan kegembiraan beliau apabila bertemu dengan keponakan-keponakan yang tinggal jauh darinya. Saya merasa amat sangat kehilangan itu waktu pamit kepada beliau. Teringat waktu masih kecil, beliau suka mengajarkan hal-hal yang kecil namun hingga hari ini masih membekas di dalam hati.
Maksud hati ingin pergi berenang di
hari Sabtu, salah seorang saudara yang saya jodohkan dengan salah seorang
teman baik saya harus masuk rumah sakit karena kondisi kandungannya sudah
menunjukkan gejala akan melahirkan. Istri dan adik ibu menemani di rumah sakit
hingga makan siang. Sewaktu berada dirumah, kami dikabari bahwa sudah
melahirkan seorang bayi perempuan. Sementara itu saya menemani sang suami yang
notabenenya temen baik sejak SMP agar dapat kesempatan untuk sekedar makan
malam.
Dalam waktu yang hampir bersamaan, saya mendapat berita sedih dan gembira. Ada yang lahir ke dunia dan ada yang meninggalkan dunia fana ini. Hidup, Mati, Jodoh dan Rizqi memang sudah ada yang mengaturnya dan sebagai 'aktor' mari kita memainkan peranan kita sebaik-baiknya....
NE
12 comments:
Turut berduka cita
dan turut bersuka cita
Hidup memang berawal dari lahir dan berakhir dengan pulang ke rumahNya.
EM
Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Semoga semua amal ibadahnya mendapatkan balasan yang berlipat dari Allah
ikut berduka cita ya... semoga keluarga yang ditinggal bisa tabah ya...
dan ikut seneng denger saudaranya melahirkan bayi perempuan...
yah begitulah kehidupan ya... ada yang datang, ada yang pergi... gak ada yang abadi...
Innalillahi Wa Inna Ilayhi Rojiun.. Saya turut berduka Om.
Kematian memang bagian dari rahasia-Nya ya Om. Berita sedih dan bahagia datang silih berganti. Semoga Om dan semuanya bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian. Salam hangat ya Om :)
Begitulah kehidupan, kita ibarat sedang berada di halte, sedang menunggu bus jemputan yang bisa datang kpn saja..^^
Turut berduka cita ya, Bang. Semoga beliau mendapat tempat layak di sisi Nya.
Dan turut senagn pula atas kelahiran keponakan yang cantik :)
Turut berduka Bang ..
Dan Turut berbahagia juga atas kelahirannya..
Yah kita manusia adalah aktor, dan tinggal menunggu giliran antri untuk menghadapnya..
Hiks...
Bang apa kabar..?
Ajif dan Keluarga?
Semoga sehat selalu
ada yg pergi ada yg datang yak mas.. saling menggantikan meneruskan kehidupan didunia :)
turut berduka cita mas.
Moga diberi yang terbaik untuk keluarga dan kerabat.
Mengenai hidup dan mati kalau saya pikir-pikir terkadang ada semacam keseimbangan, di suatu negara ada yang meninggal, dan dinegara lain ada yang dilahirkan.
Jadi apakah memang antara kehidupan dan kelahiran itu seimbang ?
Innalillaghi, turut berduka cita pak.
mati, hidup,jodoh sudah ada yang mengatur ya pak
Bang...
turut berduka cita atas kepergian Om nya ya Bang...
dan selamat atas kelahiran bayi perempuannya...
Mudah mudahan bang Necky sekarang udah sembuh yaaaaa :)
turut berduka cita atas kepulangan Oom nya Necky keharibaan Allah swt , semoga amal ibadah beliau diterima disisNYA, aamiin
dunia ini panggung sandiwara , kata sebuah lagu begitu ....
yuk, mari kita lakukan persiapan utk menjadi aktor /aktris yg sukses setelah panggungnya usai ....
salam
Post a Comment