Miris banget hati ini saat mendengar berita meninggalnya anak teman yang baru berusia 15 tahun karena kena ganco (cucukan es) dan gir sepeda. Terbayang banget perasaan yang berkecamuk di hatinya karena ditinggalkan secara mendadak. Kekerasan yang biasa saya baca di media massa akhirnya bersinggungan juga dengan diri ini meskipun tidak langsung.
Apapun penyebabnya, hasilnya jelas yakni hilangnya nyawa seseorang dengan sengaja dan itu sangat-sangat membuat hati ini geram. Menurut berita yang saya baca, disinyalir dilakukan oleh sekelompok orang. Entah preman atau gang motor, yang pasti mereka beramai-ramai dalam kejadian tersebut. Belum lama berselang, hilang 2 nyawa di kawasan Bekasi hanya karena melewati jalan yang sedang ada tawurannya. Alangkah murahnya harga nyawa di bumi pertiwi ini.
Ada apa dengan negeri ini yang dulu di kenal dengan santun dan keramah-tamahannya? begitu mudah menghilangkan nyawa orang dengan segala dalih dan alasannya. Lalu mengapa mereka sampai berani melakukan perbuatan yang menjadi hakim?Apakah mereka telah melupakan bahwa negeri ini masih memiliki perangkat hukum? Memiliki pemerintahan sah yang menjalankan proses hukum? Begitu mudahnya mereka diprovokasi untuk melakukan pengrusakan?
Saya tidak memiliki jawaban yang kongkrit atas sederetan pertanyaan di atas, namun terus terang saya merindukan suasana damai, aman dan nyaman dalam hidup di negeri ini. Saya pernah merasakan itu waktu masih SMP, setelah banyaknya kejadian 'penembak misterius' alias petrus. Sampai-sampai saya tidak berani untuk pergi ke pasar blok m (pasar yg dekat sekolah) karena banyaknya kejadian pemalakan di kawasan tersebut. Berangkat sekolah masih pakai sepatu, pulang ke rumah udah tinggal pakai sendal jepit. :-)
Zaman sekarang ini membuat saya terpikir perlunya petrus2 seperti dulu agar masyarakat bisa menjadi lebih tenang, aman dan damai. Saya sangat tidak setuju dengan dalih Hak Asasi Manusia atau HAM namun para penegak hukum tidak bisa membuat aman masyarakat yang lebih banyak. Bahkan menurut pendapat saya, mendapatkan kondisi aman adalah merupakan HAM juga khan? Saya pikir semua orang berhak untuk hidup damai khan?
Apapun penyebabnya, hasilnya jelas yakni hilangnya nyawa seseorang dengan sengaja dan itu sangat-sangat membuat hati ini geram. Menurut berita yang saya baca, disinyalir dilakukan oleh sekelompok orang. Entah preman atau gang motor, yang pasti mereka beramai-ramai dalam kejadian tersebut. Belum lama berselang, hilang 2 nyawa di kawasan Bekasi hanya karena melewati jalan yang sedang ada tawurannya. Alangkah murahnya harga nyawa di bumi pertiwi ini.
Ada apa dengan negeri ini yang dulu di kenal dengan santun dan keramah-tamahannya? begitu mudah menghilangkan nyawa orang dengan segala dalih dan alasannya. Lalu mengapa mereka sampai berani melakukan perbuatan yang menjadi hakim?Apakah mereka telah melupakan bahwa negeri ini masih memiliki perangkat hukum? Memiliki pemerintahan sah yang menjalankan proses hukum? Begitu mudahnya mereka diprovokasi untuk melakukan pengrusakan?
Saya tidak memiliki jawaban yang kongkrit atas sederetan pertanyaan di atas, namun terus terang saya merindukan suasana damai, aman dan nyaman dalam hidup di negeri ini. Saya pernah merasakan itu waktu masih SMP, setelah banyaknya kejadian 'penembak misterius' alias petrus. Sampai-sampai saya tidak berani untuk pergi ke pasar blok m (pasar yg dekat sekolah) karena banyaknya kejadian pemalakan di kawasan tersebut. Berangkat sekolah masih pakai sepatu, pulang ke rumah udah tinggal pakai sendal jepit. :-)
Zaman sekarang ini membuat saya terpikir perlunya petrus2 seperti dulu agar masyarakat bisa menjadi lebih tenang, aman dan damai. Saya sangat tidak setuju dengan dalih Hak Asasi Manusia atau HAM namun para penegak hukum tidak bisa membuat aman masyarakat yang lebih banyak. Bahkan menurut pendapat saya, mendapatkan kondisi aman adalah merupakan HAM juga khan? Saya pikir semua orang berhak untuk hidup damai khan?
15 comments:
well dengan adanya petrus-petrus itu dulu juga menyebabkan masyarakat rindu pemerintahan Suharto kan?
Nyawa orang Indonesia skr memang sudah tidak berharga lagi. Padahal kupikir agama di Indonesia sudah semakin fanatik :)
Saya tidak tau jawabannya Pak Neck ...
Namun yang jelas ... individualisme ... potong kompas ... instant ... brutal ... tidak peduli ...
saya rasa adalah suatu hal yang seharusnya tidak kita pelihara ...
saya hanya bisa mulai dari diri saya ... keluarga saya ... dan juga lingkungan sekitar saya ... sampai batas yang masih bisa saya kuasai dan pengaruhi ... *para trainee misalnya ...
salam saya
satu-satunya alasan pasti kembali lagi ke pemerintah Om, ketidak tegasan pemerintah dalam membina aparatnya dan memebrikan kebijakan yang "berbelok" dengan keinginan rakyat terkadang membuat rakyat bertindak semena-mena.
Namun yang merasakan dampakknya dalah rakyat itu sendiri.
Saya lebih stuju petrus dikembalikan, namun kali ini sasarannya dalah penjahat berdasi saja Om.
setuju mas.. kebebasan indonesia sudah diluar batas.. pemerintah cuma bisa dan dan bersembunyi dengan dalih demokrasi.. kenapa harus demokrasi kalau gak nyaman toh?
kalau perlu demo itu dilarang dengan undang undang.. membuat kelompok yang gak jelas visi dan misinya juga dilarang.. aman kan negara kita..
sekarang ini HAM sering dijadikan alasan untuk kebebasan, tapi mengapa ada yang terlupakan bahwa hidup aman dan damai adalah juga hak asasi setiap manusia.
mungkin karena terlalu los menyuarakan apa saja...,konsumerisme, entah apa lagi
dan aku pernah beberapa kali terjebak dalam tawuran..., dan menyaksikan kekerasan terjadi...
masalah bully inih yang suka bikin aku rada khawatir nih Bang...
makanya anak anak harus pada pinter taekwondo bang :)
erry....taekwondo sama aikido mana yg ok tuh???
bu monda....ga ikutan tawurannya khan? sejujurnya...saya tuh pengen banget ngelitikin itu anak2 yg berani tawurannya keroyokan....
mbak EM...agak aneh memang ya. Seharusnya dengan agama, orang itu lebih baik akhlaknya. Jadi bukan salah agamanya tapi orangnya yg ga mau merubahnya
om enha...saya nitip yah buat para trainee agar jangan jadi brutal.... hehehehe...kecuali liat makanan lezat
endy....maksudnya koruptor dipetruskan saja gitu..??? mantapppp
niee...Indonesia itu yang ada kebablasan dan bukan kebebasan
Abi...bener banget....seperti masang knalpot yg memekakan telinga itu khan sebenarnya sudah melanggar Hak Asasi kita untuk hidup tenang tanpa suara bising??
selalu ngeri juga miris , tiap kali mendengar adanya tawuran, baik dikalangan siswa maupun mahasiswa ...
entahlah apa yg sebenarnya sedang terjadi di negeri tercinta ini , Necky
sayapun gak bisa menjawab semua tanya itu.... :(
lebih baik saya mencoba memulai dr diri sendiri, keluarga dan orang2 terdekat utk tdk mudah marah atau terprovokasi, sekaligus berusaha utk menjauhi yg namanya kekerasan.
salam
Post a Comment