"Saya bangga sebagai bangsa Indonesia," itu kata-kata yang diucapkan oleh Bucek sebagai Team Leader Ekspedisi Fastron Eropa-Asia. Dia begitu mantap dan lantang mengucapkannya saat menjawab pertanyaan Andy F. Noya di acara Kick Andy tentang hikmah dari perjalanannya.
Bagi saya yang menonton kisah perjalanan tersebut aja sudah terbayang rasa bangga, apalagi sebagai bagian dari sejarah yang melintasi 15 negara di dua benua dan melintasi 40 kota. Mungkin banyak yang bilang ekspedisi ini adalah kegiatan agak 'gila' karena desain mobil yang diperuntukan kondisi iklim Indonesia yang memiliki musim panas dan musim hujan. Dalam ekspedisi ini, tim melintasi jalanan di dataran tinggi yang mencapai lebih dari 3000 m di atas permukaan laut.
Kalau mobil-mobil di Indonesia hanya mengenal pengatur suhu dingin itu adalah AC namun untuk mobil di negara2 empat musim memiliki tambahan pengatur suhu panas yakni Heater yang sangat dibutuhkan saat musim dingin mulai datang. Saya membayangkan temperatur di mobil bisa2 seperti dalam kulkas apabila tidak menggunakan heater dan kondisi seperti di dalam kulkas harus mereka jalani berhari-hari bahkan berminggu-minggu.
Selain kendala pada suhu di dalam kendaraan, bahasa dan kondisi politik menjadi tantangan tersendiri yang harus dilalui oleh tim. Kalau bahasa menjadi kendala, masih bisa dengan bahasa isyarat. Sebaliknya kondisi politik membuat mereka dipantau oleh keamanan atau intelejen negeri yang mereka lewati..
Salah satu kisah yang membuat merinding ialah saat mereka mengunjungi Uzbekistan. Awalnya memang sudah direncanakan akan mengunjungi makam salah satu ulama besar Imam al Bukhari akan tetapi tim sudah agak kemalaman sampai di makam tersebut. Mereka pesimis bisa masuk namun begitu ngobrol dengan penjaganya bahwa tim tersebut dari Indonesia serta merta penjaga itu malah mempersilahkan masuk dan membawa langsung ke makam yang terletak di bawah tanah.
Kaget campur senang yang dirasakan oleh rombongan dan saat ditanyakan kenapa penjaga itu sangat baik kepada rombongan, dia bilang Indonesia sangat dihormati karena makam tersebut dipugar dan menjadi bagus atas jasa Presiden RI I yakni Soekarno. Menurut cerita, penguasa Uni Sovyet (Uzbekistan masih menjadi bagian negara itu) yakni Nikita Kruschev didesak oleh Soekarno untuk memugar makam.
Begitu mendengar cerita itu, saya lantas membayangkan betapa Indonesia (tahun 1959) begitu didengarkan suaranya sehingga seorang diktator Uni Sovyet mau mendengarkan permintaan yang agak memaksa karena negara Uni Sovyet saat itu merupakan salah satu negara adi daya selain Amerika Serikat dan sebuah negara Komunis. Keberadaan Indonesia kala itu benar-benar memiliki pengaruh kuat dibandingkan saat ini tentunya.
Sisa-sisa pengaruh jaman dulu ternyata masih terasa oleh tim ekspedisi dan Indonesia masih dihargai karena telah mengubah tempat yang tidak terurus (malah seperti sebuah kandang menurut penuturan nara sumber) menjadi tempat yang layak. Tentu saja saya yang mendengarpun menjadi ikut bangga karena ada bangsa lain yang menghargai bangsa Indonesia. Sementara banyak negara-negara yang melecehkan Indonesia karena ekspor PRT-nya. Semoga saja lebih banyak aktifitas dan kegiatan yang bisa kita lakukan saat ini agar bangsa ini menjadi bangsa yang 'besar' karena budaya dan karakternya. Bukan karena KORUPSI-nya.
Bagi saya yang menonton kisah perjalanan tersebut aja sudah terbayang rasa bangga, apalagi sebagai bagian dari sejarah yang melintasi 15 negara di dua benua dan melintasi 40 kota. Mungkin banyak yang bilang ekspedisi ini adalah kegiatan agak 'gila' karena desain mobil yang diperuntukan kondisi iklim Indonesia yang memiliki musim panas dan musim hujan. Dalam ekspedisi ini, tim melintasi jalanan di dataran tinggi yang mencapai lebih dari 3000 m di atas permukaan laut.
Kalau mobil-mobil di Indonesia hanya mengenal pengatur suhu dingin itu adalah AC namun untuk mobil di negara2 empat musim memiliki tambahan pengatur suhu panas yakni Heater yang sangat dibutuhkan saat musim dingin mulai datang. Saya membayangkan temperatur di mobil bisa2 seperti dalam kulkas apabila tidak menggunakan heater dan kondisi seperti di dalam kulkas harus mereka jalani berhari-hari bahkan berminggu-minggu.
Selain kendala pada suhu di dalam kendaraan, bahasa dan kondisi politik menjadi tantangan tersendiri yang harus dilalui oleh tim. Kalau bahasa menjadi kendala, masih bisa dengan bahasa isyarat. Sebaliknya kondisi politik membuat mereka dipantau oleh keamanan atau intelejen negeri yang mereka lewati..
Salah satu kisah yang membuat merinding ialah saat mereka mengunjungi Uzbekistan. Awalnya memang sudah direncanakan akan mengunjungi makam salah satu ulama besar Imam al Bukhari akan tetapi tim sudah agak kemalaman sampai di makam tersebut. Mereka pesimis bisa masuk namun begitu ngobrol dengan penjaganya bahwa tim tersebut dari Indonesia serta merta penjaga itu malah mempersilahkan masuk dan membawa langsung ke makam yang terletak di bawah tanah.
Kaget campur senang yang dirasakan oleh rombongan dan saat ditanyakan kenapa penjaga itu sangat baik kepada rombongan, dia bilang Indonesia sangat dihormati karena makam tersebut dipugar dan menjadi bagus atas jasa Presiden RI I yakni Soekarno. Menurut cerita, penguasa Uni Sovyet (Uzbekistan masih menjadi bagian negara itu) yakni Nikita Kruschev didesak oleh Soekarno untuk memugar makam.
Begitu mendengar cerita itu, saya lantas membayangkan betapa Indonesia (tahun 1959) begitu didengarkan suaranya sehingga seorang diktator Uni Sovyet mau mendengarkan permintaan yang agak memaksa karena negara Uni Sovyet saat itu merupakan salah satu negara adi daya selain Amerika Serikat dan sebuah negara Komunis. Keberadaan Indonesia kala itu benar-benar memiliki pengaruh kuat dibandingkan saat ini tentunya.
Sisa-sisa pengaruh jaman dulu ternyata masih terasa oleh tim ekspedisi dan Indonesia masih dihargai karena telah mengubah tempat yang tidak terurus (malah seperti sebuah kandang menurut penuturan nara sumber) menjadi tempat yang layak. Tentu saja saya yang mendengarpun menjadi ikut bangga karena ada bangsa lain yang menghargai bangsa Indonesia. Sementara banyak negara-negara yang melecehkan Indonesia karena ekspor PRT-nya. Semoga saja lebih banyak aktifitas dan kegiatan yang bisa kita lakukan saat ini agar bangsa ini menjadi bangsa yang 'besar' karena budaya dan karakternya. Bukan karena KORUPSI-nya.
38 comments:
Iya Om, pada masa itu Indonesia memang memiliki peran yang sangat penting. Sejarah kerjasama internasional mencatat nama Ir. Soekarno dan Indonesia ketika Indonesia menjadi penggagas sekaligus tuan rumah KTT Asia Afrika.
Saya sangat bangga memiliki presiden pertama Ir. Soekarno.
Ammiiinnn ...
Semoga demikian ya Pak Neck ...
Jujur sedikit banyak tulisan ini telah mentriger saya untuk menuliskan salah satu pengalaman yang baru saja saya alami ...
Tidak persis seperti ini sih ... tetapi ini juga menyangkut masalah penghargaan bangsa lain terhadap bangsa Indonesia juga
Thanks Pak Neck
Salam saya
bangsa lain masih (begitu) membanggakan Bung Karno, sementara bangsa ini?
Saya menjadi paham ketika ada yang berkata, apa yg terjadi saat ini merupakan karma terhadap apa yang terjad pada Bung Karno di detik2 terakhir hidupnya, yang jauh dari kepatutan.
mau berkomentar tentang mobil kalo disini selain AC juga ada heater... iya karena kalo pas lagi dingin (padahal disini bukan negara bersalju, gimana yang sampe bersalju ya...) kita naroh botol air di mobil aja airnya jadi air dingin! hehe.
inget2 kalo di indo, naroh botol air di mobil, airnya jadi air panas! :D
wah.. sukarno memang benar2 berjaya yak dimasanya.. banyak yg menghormati beliau..
soal ekspedisi ini aku juga ada nonton.. tapi bukan di kick andy.. emang keren banget deh perjalanan mereka.. sampe ke ujung china yg banyak penduduk muslimnya.. keren deh pokoknya :D
dulu bangsa kita begitu harum ya mas.... bagaimanapun, facta memperlihatkan bahwa 'yang pertama itu' lebih berhasil mengukir pencapaian2 dlm memajukan bangsa, juga dalam menorehkan kebanggaan bangsa serta penghargaan dari negeri luar thd kita...
thanks for postingannya mas Necky.
tt...meskipun waktu itu kita baru merdeka tp itulah kemerdekaan sesungguhnya karena bangsa indonesia telah berhasil di'hargai' karena peranan orang2 pendiri bangsa di jalur diplomatik....
syo om enha....saya jadi penasaran nungguin tulisannya....tp jangan lama2 donk biar nyambung....hehehehe
nique...setiap manusia tidak luput dari kesalahan. Soekarno memang tidak diperlakukan sebagaimana mestinya seorang mantan presiden kala itu tp yang terpenting kita mengembalikan kembali namanya agar sejarah dapat mencatat jasa2nya. Semoga Allah mengampuni semua kesalahan2 pendiri dan pemimpin kita dahulu...
arman...LA mah kalau winter masih enak cucanya dibanding di midwest karena disana iklimnya lebih ekstrim ya khan?
niee...insya Allah kita bisa menghormati para pendahulu2 kita yg berjuang demi bangsa ini. aamiin...
ah, betapa aku juga ikut bangga, setelah membaca betapa bangsa komunis begitu menghargai Bung Karno.
Semoga saja bangsa kita bisa dihargai lagi seperti itu, bukan hanya menuai malu krn hobi korupsi yg kadang berjamaah itu
salam
saya jugga bangga kok mas :D
terutama sama sang singa podium, Ir.Soekarno. Kapan lagi yaaa ada pengganti yang menduduki jabatan no.1 di negara kita yang betul2 seperti dia????
Mudah2an banyak generasi kita yang dapat mengikuti jejak Bucek ini, dengan lantang mengatakan "Saya bangga sebagai bangsa Indonesia".
Sejelek apapun Indonesia adalah negaraku :)
Semoga ke depan kita bisa mengembalikan kejayaan dan martabat bangsa kita di mata dunia seperti dulu kala Pak Neck...
Saleum,
Indonesia dulu beda dengan sekarang bang, dulu si presiden bebas berekspresi dalam menjalankan kepimpinannya tapi kalau sekarang presiden kalah dengan DPR. hahaha...
tugas para generasi muda untuk membangun bangsa & menjadikan indonesia harum di dunia internasional...mari kita berkarya...
Semoga Indonesia bisa melahirkan "Soekarno-Soekarno" baru yang lantang dan tanpa gentar menyeruakan suara rakyat...
alaika....yg pertama pasti ada kelebihan dan kekurangan juga yg kedua, ketiga dst...yg penting tuh bagaimana kita sebagai generasi penerus jangan menghilangkan jasa2 orang dan harus meneruskan program2 yg bagus...karena trend nya kalau ganti pejabat ganti seluruh sistem
serambis puisi...bunda saya selalu bangga dengan presiden2 sebelum ini dengan prestasinya masing2.... tapi jangan nanya yg sekarang yah... hehehehe
mbak ridha...zamannya soekarno memang sangat tepat karena pada awal kemerdekaan kita membutuhkan pengakuan dari dunia internasional. Orasi beliau memang top untuk meyakinkan negara2 lain...
uda ded....kalau kata bung karno bilang Right or Wrong is My Country. Walaupun di mata dunia kurang baik namun kita wajib memberi pemahaman yg baik ttg Indonesia sebisa kita
bro akbar...mari kita mulai dengan lingkungan kita deh dengan membantu sebisa kita...apapun bentuknya...
merdeka.......!!!!...hehehe
dmilano...sebenarnya kalau presiden itu tegas ga perlu takut sama dpr. Kalau pro rakyat (bukan dpr) itu mah tenang aja, malah nanti rakyat yang akan bubarin dpr....percaya deh
outbond malang...anda juga sudah berkarya lho...dengan usaha yg sekarang...tetap semangat...
riez...masalahnya yg punya corong (baca media)itu orang yg banyak kepentingannya. Oleh sebab itu suarakan lewat media sosial biar muncul soekarno-soekarno baru
semoga kedepan kita masih bisa membanggakan negri ini...lebih2 bila bisa membuat bangga negri ini..
sayang gak nonton saya acara ini....
aku nonton jg episode yg ini mas, dan memang mengharukan ya, kita yg nonton aja bisa beneran ikutan bangga sbg bangsa Indonesia..
mechta...ayo kita mulai dari sekarang....semangattttt,,,:-)
garam manis...coba aja cari di webnya metro tv...biasanya ada tuh
orin...kebayang yah...kita sebagai anggota ekspedisi terus si penjaga bilang dan sangat menghargai bangsa kita...padahal bangsa kita sendiri banyak yg ga pesuli nasib bangsa ini di kemudian hari... hiks...hiks,...hiks
apapun adanya negeriku ini, aku tetap bangga sebagai anaknya. Setidaknya aku tidak pernah melecehkan bangsaku sendiri.
Memang jauh beda dengan kondisi bangsa ini puluhan tahun yang lalu, selain disegani juga ditakuti.
Mengapa bangsa kita sekarang lebih sering dilecehkan daripada didengar ya, Bang? Aku sungguh tak mengerti :(
die...kalau liat ada bangsa sendiri menjual 'bangsa sendiri' kira2 enaknya kita apain yah?
choco...bangsa kita sendiri emang seneng banget dilecehkan oleh bangsa lain ketimbang menjadi bangsa yang besar...kalau tki yg dikirim itu bukan prt tentunya akan beda pandangan bangsa lain kepada kita
Bung Karno dan kejayaan masa lalu kita memang patut dibanggakan. Tapi, kebanggaan saja tidaklah cukup. Kita musti berbuat lebih banyak untuk bisa tetap memiliki kebanggaan dan dibanggakan tersebut.
Sesungguhnya ada banyak prestasi anak bangsa yang membanggakan dan mendunia. Namun, luput dari liputan media, karena mereka pada sibuk dengan urusan para politisi semata. Seolah, urusan negara ini hanya urusan politik saja.
Seperti Om Nh, tulisan Bang Necky ini juga menggugah rasa kebangsaan saya nih..
Terima kasih Bang.. :)
wahh sayang saya ngga nonton yang episode ini...padahal bagus banget nechh....iya yachh kapan lagi bangsa indonesia punya pemimpin yang dihargai dan dihormati di luar negeri seperti Bung karno dan Pak Harto.....
Post a Comment