Cinta Itu: Witing Trisno Jalaran Soko Kulino

Membaca kisahnya Nchie Hanie dengan sang mantan dan setelah saya ceritain perjalanan saya dengan sang mantan pacar saya yang sekarang jadi ibu dari tiga anak2 titipan Allah, nchie minta diceritain ceritanya. Hari demi hari berlalu, rasa malas akibat PC kena virus membuat jarang BW juga deh. Akhirnya ketika bw ke tempatnya alaika ternyata ada give away atau kontes yang temanya sesuai banget dengan rencana artikel ini deh. Sengaja juga saya tunggu tanggal posting-nya sesuai dengan kebersamaan kami yang sudah...hmm 15 tahun.

Sekedar flashback era tahun 90an merupakan boomingnya bidang perbankan. Pertemuan saya dengan ibunya anak-anakpun ketika kami sama-sama bernaung di kantor yang sama. Sayang banget bank tempat kami bernaung saat ini sudah almarhum kena imbas krisis ekonomi tahun 98. Pemilik bank tempat kami bekerja, saat ini merupakan salah satu petinggi partai politik yang terkenal itu lho.*bisa nebak khan?*


Sebagai tenaga marketing, tugas saya adalah bertemu sebanyak-banyaknya prospek atau calon pelanggan yang intinya lebih banyak di luar kantor. Pada awalnya tim marketing berkumpul di salah satu cabang di bilangan Blok M, kebayoran baru. Kebiasaan tim marketing apabila selesai ketemu prospek, kami mampir di salah satu cabang yang tersebar di beberapa tempat. Namun kebersamaan itu tidak berlangsung lama karena tim kami dipecah ke cabang-cabang. Setelah dipisahkan ke tempat yang berbeda-beda, akhirnya kita semua sepakat untuk tetap sekali2 ketemuan saat after office hours.

Setiap ketemuan bukan hanya tim marketing yang kumpul tapi tim operasonal juga ada yang suka ikutan. Saat itulah saya bertemu dengan mamanya Ajif. Dia bertugas di cabang Slipi, sedangkan saya ada di cabang Kalibata. Pertemuan demi pertemuan kami lakukan baik saya dan dia saat itu sedang dekat dengan masing-masing gebetan atau pacar. Namun kalau giliran pulang dari ketemuan, saya suka dapat giliran mengantar ke rumahnya karena kebetulan searah dengan rumah. Belum ada sedikitpun perasaan terhadapnya *mungkin karena masing-masing sedang dekat dengan orang lain kali yah?*

Saya mulai menaruh perhatian kepadanya saat training sama-sama itupun karena permintaannya untuk ikut sholat berjamaah ketika lunch break. Dalam hati saya, lho ternyata dia itu seorang muslimah. Wajahnya yang mirip 'indo' membuat saya selama ini salah sangka.....hehehe. Mulai saat itupun, saya jadi rajin mencari informasi tentangnya dari teman2 yang biasa kumpul. Ketika ada acara kantor ke luar kota dan mesti bermalam, saya mendapat info mutakhir kalau dia sedang tidak dekat dengan siapa-siapa.

Prinsip saya adalah tidak mau mengganggu orang apabila tidak mau diganggu. Sejak acara itupun, saya mulai pedekate deh. Sampai akhirnya kita jadian, namun uniknya kita berdua sepakat tidak mau hubungan ini diketahui oleh orang-orang kantor termasuk teman2 kumpul atau jalan bareng. Alasannya sangat sederhana, malas diomongin sama orang-orang aja....hehehehehe. Sampai sohib dikantorpun tidak mengetahuinya. Kalau saya telpon ke kantornya menggunakan nama samaran begitupun sebaliknya. Giliran mau pergi jalan after office hours berdua aja, kita janjiannya ga di kantor, kalau ada acara kantorpun kita berakting seolah-olah biasa aja....padahal sih, kita main lirik2an kalau ga ada yang lihat......hehehehe.

Bahkan saat saya harus mengundurkan diri dari kantor untuk meneruskan sekolahpun, belum ada yang mengetahui hubungan kita. Kehebohan terjadi saat kita memberikan surat undangan ke kantornya (kantor saya juga sih dulunya). Teman2 satu kantor cabang ada yang marah-marah karena dibohongin.....ada yang bilang kalau udah curiga setiap menerima telpon koq seperti kenal suaranya, atau sebel ga pernah kasih tahu padahal setiap hari curhat2an.Kami berdua sempat diinterogasi oleh rekan2 lainnya, sejak kapan mulai jadian, koq ga pernah kelihatan jalan berdua aja, dsb. Melihat reaksi yang beragam dari teman2 semua kamipun hanya bisa senyum-senyum saja deh sebab kami juga ga ingat sejak kapan meresmikan tanggal pertama jadian. Semuanya berjalan begitu saja....kalau orang Inggris bilang Let It Flow lah....

Bulan ini merupakan bulan dimana saya mengikrarkan diri untuk menjadi suami yang bertanggung jawab. Cerita ini tidak terasa sudah lewat dari 15 tahun yang lalu, namun rasanya koq baru aja beberapa tahun berjalan. Kita berdua sejak awal bertekad untuk saling berubah karena kita berdua memiliki karakter yang sama...."keras kepala" namun Alhamdulillah, Allah memberikan kesabaran kepada kita berdua dalam perjalanannya walaupun tetap dibumbui pertengkaran-pertengkaran kecil.

Berikut resep berumah tangga yang bisa kami sharing yang Insya Allah dapat diikuti:

1. Saat mulai mengarungi bahtera baru, seorang kepala keluarga harus menentukan arah yang akan ditempuh bersama sehingga menjadi satu visi. 
2. Sama-sama memiliki keinginan yang sama untuk berbuat lebih baik. Misal: tenggang rasa diantara keduanya harus diperbanyak karena dapat menyelesaikan setiap permasalahan dengan baik.
3. Jangan pernah marah pada saat yang bersamaan. Saat istri mulai marah tidak perlu dibalas dengan kemarahan, juga sebaliknya. Lebih baik diam saat pasangan kita marah dan apabila amarah sudah hilang, baru deh dibicarakan kembali apa pokok persoalannya hingga membuat dia marah.
4. Sebisa mungkin, tidak boleh ada orang lain yang mengetahui kalau kita sedang bermasalah dengan pasangan kita. Orang ketiga lebih banyak mudharat daripada manfaatnya.
5. Pastikan lagi kita dan pasangan adalah sebuah tim solid. Setiap keputusan yang diambil selayaknya sudah dipahami bersama dampaknya. 
6. Bagi yang sudah memiliki keturunan, kekompakan tim sangat dibutuhkan menghadapi si buah hati yang cerdas *akan selalu mencari celah untuk mendapatkan semua keinginannya* 
7. Meluangkan waktu untuk bercanda, diskusi, ngobrol setiap harinya secara intens agar terus dapat update kegiatan masing-masing.

“Tulisan ini saya ikutsertakan di acara 5^th Anniversary Giveaway: Ce.I.eN.Te.A yang diselenggarakan oleh zoothera“

Untuk  mbak Zoothera, di usia perkawinan ke 5 ini semoga ikatan pernikahan mbak dan suami semakin kuat, dapat menahan cobaan badai kehidupan, makin kompak sebagai tim yang solid, serta senantiasa diberikan keberkahan dan kelanggengan hingga maut memisahkan oleh Allah SWT. Aamiin......