Like fanspagenya SENTILAN

Monday 13 June 2011

Ini Potret Negeri Tercinta?

Baru aja selesai baca status teman di FB yang dicurigai sama sekuriti embassy karena mengambil foto tugu tani. Dia dimintai nomor hapenya, nomor KTP, bahkan di foto segala. Asal tahu aja jarak sekuriti itu dengan kedubes tempat mereka bekerja adalah 100 meter. Teman saya tidak mau banyak berdebat dengan para sekuriti, jadi diikuti saja permintaan mereka. Baginya situasi ini merupakan ketakutan yang tidak perlu.

Kalau kita suka lihat berita seperti operasi yustisi, apakah yang ada di benak kita? Masih satu negara aja koq dipersulit untuk bepergian? seorang warga negara Indonesia penduduk kota Sumedang (ini hanya contoh saja) pergi ke Jakarta dengan tujuan mencari nafkah. Mendapatkan pemondokan, pekerjaan, namun harus berurusan dengan satpol PP karena tidak memiliki identitas sah kota Jakarta (kota dimana dia mencari nafkah). Bagi saya ini sungguh tindakan diskriminatif karena hak untuk hidup tenang terusik untuk urusan ini.


Saya bahkan membaca hal yang serupa di kota lain (kalau tidak salah Balikpapan) juga menerapkan hal yang sama terhadap pendatang. Apakah di tempat blogger ada juga yang seperti ini??

Kebijakan melarang Truk berukuran besar masuk ke tol dalam kota oleh Pemda DKI, sepertinya akan dibalas oleh Pemkot Tangsel dan Pemkab Bogor. Tercium oleh saya, arogansi pemda DKI yang membuat pernyataan bahwa saya berhak mengatur kota saya sendiri. Begitu yang saya baca di media dan langsung direspon oleh para 'tetangganya' yang kurang lebih sama komentarnya...
Sekali lagi saya hanya bisa heran dan agak bingung, koq kelakuannya seperti Ajif dengan temannya yang sedang main di halaman belakang rumah.

Usulan mantan gubernur DKI tentang menata ibukota dibutuhkan keselarasan dengan daerah2 atau kota2 disekitarnya seakan memberi bukti bahwa pemerintah pusat belum serius untuk menata kesemrawutan Jakarta, apalagi rencana PT KAI yang mau menaikkan tiket hingga 90% tapi malah menurunkan kualitas pelayanan. Kereta api yang merupakan tulang punggung transportasi masal seperti sengaja dibiarkan dan akan membuat pengguna memilih moda tranportasi lainnya (padahal mau mengurangi mobil di jalan raya??) Makin bingung dengan kebijakan2 aneh, mendingan nonton Moto GP atau Formula Satu aja lah. Seru lho......

NE

30 comments:

Mama Calvin said...

saya tinggal di bekasi pak, kota tetangga jakarta, tidak punya KTP jakarta juga tapi suami kerja dijakarta :)

alamendah said...

Mungkin itu salah satu bukti ketimpangan pembangunan yang ada di negara kita. Pertanyaan lain, kenapa Perguruan Negeri banyak didirikan di kota-kota besar? Sehingga dalam satu kota samapi ada 2-4 PTN. Coba kalau UIN di taruh di Sumedang, UNJ di Subang, UNHAN di Cirebon di Jakarta sisain satu; UI. Kan semua gak berbondong-bondong ke Jakarta.

Arman said...

emang.. kalo udah ngomongin pemerintahan mah jadi males... :P

sibair said...

lah saya setuju sama komen mas alamendah... sejutu! semua terlalu berpusat pada jakarta :D

Orin said...

Konon ibukota mau dipindahkan ke Karawang ya mas? Entahlah...
saya lebih suka nonton Oscar's oasis hihihihi

Sya said...

Jadi pusing saya, mending nonton spongebob :)

Anonymous said...

pada ngomongin apa yah??
Jakarta atau moto GP??

nh18 said...

Saya berfikir ...
jika saya diserahi tanggung jawab tersebut ...
mungkin saya pun tidak sanggup ...

solusinya ...
Kita tangani apa yang menjadi tanggung jawab kita ... yang ada dalam wilayah boundaries kita dengan sebagai-baiknya ...

Salam saya Pak Neck

Arif Bayu Saputra said...

memang polemik dinegri tambah macem2 ya kang bikin pusing sendiri lihatnya,,,,,,,,:)

bundadontworry said...

hahhahaa....bener banget Necky, pusing ya kalau denger berita yg aneh2 dgn segala arogansi kepemimpinan nya , maunya apa gituh lho, geje banget kayaknya.
mendingan nonton Chelsea atau MU aja deh yuuuukkk......
seru dan hatipun ikut terhibur ......
salam

NECKY said...

mama calvin....lapor juga...saya tinggal di tangsel, kerja di jakarta...ktp juga tangsel...siap2 kena operasi yustisi kali yah hahahaha

NECKY said...

mas alam...setuju banget...di amerika serikat, untuk pemerataan mereka memisahkan antara ibukota dengan pusat bisnis. Terus ada kota yang dibuka karena ada universitas negerinya. Sebenarnya konsep dulu Depok itu dirancang untuk kayak begitu dengan menarik UI dibuka disana tapi karena kurang konsisten dengan kebijakan akhirnya depok berkembang sangat tidak terarah deh...jadi macet banget-nget...(minim transportasi masal)

NECKY said...

bro arman ...ini bukan ngomongin pemerintahan koq tapi ngeluarin unek2 yang ada di otak ajaa...hahaha

NECKY said...

sibair...bener banget terlalu jakarta sentris. Tapi sekarang udh mulai berubah sedikit, udh banyak mall atau tempat2 entertainment di lokasi pinggiran jakarta

NECKY said...

orin...pokoknya setuju aja deh ibukota dipindahin dari jakarta karena punya dampak yg besar terhadap masalah yg ruwet di jakarta

NECKY said...

sya...elo udah kayak anak gw...demen banget sama spongebob

NECKY said...

mabruri....lagi ngomongin apa aja bro...yang penting ga bikin stress :-)

NECKY said...

om enha...300% saya setuju ....dan kita jangan menjadi kontributor permasalahan yg udah ada khan? mulai dari sekeliling kita ya om

NECKY said...

arief...right or wrong I love this country so much dan tetap berharap semoga generasi mudanya jauh lebih baik daripada generasi yg sekarang ada

NECKY said...

bunda...sebel juga nih...3 bulan bakalan ga nonton liga2 bola....padahal itu hiburan bagi saya tuh. Sekarang jadi lebih fokus ke blogging aja deh............hehehehe
Tetap optimis...indonesia bisa lebih maju daripada sekarang (tapi bukan hanya angka2 doank ya bun...tapi dalam kehidupan sehari2...dimana nantinya kita akan kesulitan mencari orang susah....aamiin)

dmilano said...

Saleum
Pemerintah kita sudah tidak berpihak lagi pada rakyat bawah bang, sungguh tragis karena kata "Merdeka" itu tidak mampu diejawantahkan terhadap rakyat. sudah nasib jadi rakyat...
saleum dmilano

niee said...

Kalau aku seh mikirnya klo udah punya pekerjaan tetap ya gak papalah tinggal di Jakarta ya mas, yang rada mengganggu itu kalau gak punya pekerjaan..


Kalau masalah kota aku seh belom ada yang tertarik ke Kalbar mungkin yak! Tapi bagus deh, biar Kalbar sepi terus aja, hehehe :P

NECKY said...

dmilano...kapan yah mereka berpihak sama rakyat kecil??

NECKY said...

hahaha...temen SMA saya malah bolak-balik jakarta pontianak karena gaweannya ada disana malah kata dia, dari pontianak masih 2 jam lagi lewat jalan darat

Suke said...

jakarta oh jakarta, sayangnya motogp nggak tiap hari ada iq... nonton apa dong... sponge bob aja heehee...

DewiFatma said...

Di Batam juga pernah, Mas. Katanya kebijakan seperti itu untuk mengurangi kepadatan penduduk dan meminimalisir tingkat kejahatan (karena banyaknya pengangguran).
Semua penumpang yang turun dari kapal di cek KTP nya, dimintai uang jaminan kalau tidak ada penjamin (keluarga) di kota ini. Tapi kalo yang turun dari pesawat, dibiarkan melenggang :D. Nah, kalo kita bilang "Cuma transit kok, Pak, saya mau ke Bintan" misalnya, ya di lepas lagi tapi mesti nunjukin KTP Bintan atau kartu pekerja... :D

Tapi sepertinya sekarang udah enggak ada yang begituan sih... Mesti bersyukur atau sedih ya, Mas? :D

NECKY said...

suke...spongebob ada tiap hari yah???

NECKY said...

dewi...ya bersedih lah bu...nanti kalau setiap kita keluar daerah semuanya minta itu...ini masih satu negara atau ngga yah??...semuanya itu hanyalah akal2an pemkot/pemda yang ga bisa ngurus daerahnya...mereka hanya cari gampang tanpa memikirkan dampak dari kebijakan itu. Coba bayangin tiba2 dewi mesti pergi ke padang ga naik pesawat...di perbatasan masuk sumbar diperiksa seperti yg di atas....terus masuk kota padang diperiksa lagi...apa ga jadi gila yah orang2 indonesia nantinya?....hahahaha

Devi Yudhistira said...

Kami salah satu dari yg pernah ditegor sama petugas saat foto di taman suropati :)

NECKY said...

padahal jelas2 taman suropati itu khan fasilitas umum....kalau kita merusak boleh lah di tegor. Kalau orang ga boleh foto2...jangan buat taman atau beri tanda larangan buat foto2 di situ donk *jadi ikutan kesel banget*