Like fanspagenya SENTILAN

Saturday 24 August 2013

Tradisi Keluarga

Lebaran...., pasti setiap keluarga memiliki tradisi masing2 yang belum tentu sama. Sejak saya kecil hingga saat ini, keluarga dari pihak ayah punya tradisi saling mengunjungi rumah. Kalau pada umumnya, kita kumpul di rumah yang dianggap dituakan di dalam keluarga besar sudah ketemu di sana sudah selesai khan? Namun khusus di keluarga ayah, pertemuan di satu tempat merupakan awal kegiatan saling mengunjungi satu dengan yang lainnya.

Keluarga ayah memiliki 9 kakak beradik, jadi meskipun kita semua sudah bertemu di tempat kumpul bukan berarti kita tidak mengunjungi rumah-rumah mereka. Dari dulu, 3 hari pertama lebaran merupakan waktunya kami berkunjung ke rumah mereka. Kalau sukses dan tidak macet, 3 hari itu cukup waktunya untuk berkeliling ke seluruhnya. Dulu, rumahnya tidak berjauhan..di sekitaran Jakarta Selatan saja. Namun seiring dengan waktu...perlahan rumah2nya bergeser terus ke arah selatan Jakarta.
Hari Pertama Lebaran, saya mengunjungi 3 rumah di Bintaro, Kebayoran baru dan Pondok Labu. Kalau tahun lalu saya bisa mengatur waktu lebih leluas, namun untuk tahun ini sungguh luar biasa. Saya membutuhkan waktu 2 jam dari rumah ke daerah kebayoran baru. Area Bintaro dan Ciputat macet luar biasa akibat imbas Kali Pesanggrahan meluap sehingga beberapa jalur alternatif ditutup dan menyebabkan kendaraan tumpah semua di jalur utama. Beberapa saudara mengurungkan niatnya untuk mengunjungi kerabat yang ada di Bintaro.

Lamanya perjalanan yang memakan 2 jam, membuat anak2 menjadi bete. Untungnya sesampai di Kebayoran, makanan favorit keluarga besar kami yakni Pempek telah menanti....hehehehe. Sampai-sampai salah seorang sepupu berkomentar...sebenarnya kita ini orang Padang atau orang Palembang ...karena makanan favoritnya justru Pempek. Biasanya yang tersaji pempek kapal selam, lenjer maupun adaan. Setiap baru dihidangkan...lalu ludes lagi...begitu seterusnya.....

Perjalanan hari pertama berakhir jam 7 malam dan tidak perlu ditanya lagi isi perut. Sewaktu menimbang, berat badan sudah bertambah hampir 1 kg, sementara puasa sebulan penuh cuma kurang 4 kg. Dalam hati saya mulai khawatir...karena bisa2 dalam satu minggu berat badan bisa melebihi sebelum puasa nih... :-)

Untuk hari kedua, kami merencanakan untuk berkunjung ke 4 rumah meskipun terpotong waktu sholat Jumat. Rumah pertama di bilangan Bintaro, kemudian dilanjutkan ke Cipete dan diakhiri dengan kunjungan ke daerah Sawangan Depok (2 rumah). Seperti sudah saya sebutkan diatas, sewaktu berkunjung di setiap rumah, kami selalu bertemu dengan saudara2 lainnya baik yang sudah bertemu maupun yang baru bertemu. Mungkin banyak yang berpikir...udah ketemu koq seperti lucu2an yah. Sebenarnya hal ini juga pernah saya tanyakan kepada orang tua dulu. Apa sih manfaatnya berkunjung balik ke rumah mereka masing2.

Salah satu manfaat yang terasa adalah saat ada musibah atau kejadian yang tidak diinginkan oleh saudara, minimal kita sudah tahu alamat dan rumah saudara kita. Khan ga lucu ya, kalau kita mesti ke rumah saudara tapi kudu tersesat ataupun terlambat sampai karena harus cari2 alamat dulu.

Hari ketiga dan keempat, kami melanjutkan kunjungan dari dari jam 11 hingga kembali di rumah setelah maghrib. Cape??...sudah pasti ....namun itu tidak menjadi halangan bagi kami. Pelajaran yang ingin disampaikan kepada anak2 adalah membiasakan mereka berkunjung ke saudara itu adalah menyenangkan. Saya sendiri masing ingat, waktu kecil....malasnya minta ampun kalau harus ikut ortu silahturahim. Alhamdulillah ketika beranjak dewasa ...baru merasakan manfaat silahturahim...apalagi saat mengetahui kalau agama itu mewajibkan kita untuk menjada silahturahim.

Note: tulisan ini sudah terlalu lama di draft box....mudah2an ga basi yah....hehehehe

NE

11 comments:

evi said...

Tradisi keluarga yg menarik, Mas, Saling berkunjung walauoun sdh lebaran di rumah kerabat yg dituakan :)

Anonymous said...

Tradisi yg harus selalu dijaga pak neck, agar generasi berikutnya melanjutkan apa yg sdh dirintis pendahulunya :)

monda said...

di keluarga mamaku juga gitu, untungnya cuma ke 3 rumah aja,
tapi kl dari pihak papaku cukup ngumpul di rumah mama aja

Niken Kusumowardhani said...

Selalu ada tradisi dalam keluarga kalau lebaran ya...

Sungkeman itu selalu ada.

Enny said...

Tradisi keluarga yang patut dijaga... Saya dan suami sudah menjadi yang paling tua, jadi didatangi oleh adik-adik....jadi ya harus menyiapkan ketupat dan lauk pauk nya. Syukurlah pembantu sudah tahu, jadi mudiknya setelah Lebaran.

NECKY said...

mbak evi ...ada juga tradisi yg sama ga di keluarga?

NECKY said...

dherdian...insya Allah kami akan terus melanjutkan suatu tradisi yg baik di keluarga kami

NECKY said...

mbak monda...wah cuma 3 rumah doank donk....hehehehe

NECKY said...

mabk niken...kalau sungkeman itu jawa banget yah....hehehehe

NECKY said...

bu enny ...ga berkunjung balik ke rumah mereka???

imelda said...

kalau saya jarang pergi ke rumah saudara, karena bapak saya yang tertua sehingga semua kumpul di rumah kami, apalagi rumah kami besar sehingga bisa masuk semua :D