Berikut ini saya mau membagi kisah yang dialami oleh rekan saya. Untuk lebih lengkapnya silahkan menyimak kisah yang menurut saya sederhana namun dampaknya sangat luar biasa bagi semua umat manusia di dunia:
Assalamu `alaikum wr, wb,
Salah satu hadits yang cukup popular dan banyak dikutip ustadz-2 di Singapur adalah yang meriwayatkan mengenai seorang badui yang pipis di pojok masjid sementara Rasullullah s.a.w. dan para shohabat sedang berkumpul didalamnya. Ketika seorang shohabat meminta ijin untuk menghukum orang badui itu, Rasullullah s.a.w. melarangnya, karena Beliau memahami orang badui itu "hanya" tidak tahu aturan, dan lalu Beliau menyuruh shohabat untuk membersihkan bekas pipis dengan menyiram air di atasnya.
Masjid Sultan di Singapura adalah kawasan wisata yang didatangi bermacam-macam suku bangsa. Pihak masjid memberikan kesempatan bagi para wisatawan non-muslim untuk berjalan di koridor masjid dan melihat-lihat suasana di dalam masjid melalui jendela yang terbuka, dan memberi penjelasan secara umum mengenai fungsi masjid, kewajiban seorang muslim untuk melaksanakan sholat, dsb.
Jika para wisatawan itu, lelaki atau perempuan, datang dengan pakaian yang memamerkan aurat, maka sebelum berjalan di koridor masjid mereka dipersilahkan memakai jubah tipis penutup aurat. Toilet yang terletak dipekarangan masjid tampak juga digunakan dengan bebas oleh wisatawan. Kelihatan bahwa dengan cara sederhana seperti ini, pihak masjid sudah melakukan syiar yang nyata dalam memperkenalkan Islam sebagai agama yang merupakan rahmat bagi seluruh alam.
Inilah sifat yang mengikuti bimbingan Al Quran, karena Allah S.W.T. telah berfirman :
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya." [Ali `Imran 3:159].
Salam,
Ferry
*Ferry adalah seorang alumni ITB yang sudah memiliki istri dan anak-anak. Kini beliau menjadi TKI dan menetap di Singapura*
NE
Assalamu `alaikum wr, wb,
Salah satu hadits yang cukup popular dan banyak dikutip ustadz-2 di Singapur adalah yang meriwayatkan mengenai seorang badui yang pipis di pojok masjid sementara Rasullullah s.a.w. dan para shohabat sedang berkumpul didalamnya. Ketika seorang shohabat meminta ijin untuk menghukum orang badui itu, Rasullullah s.a.w. melarangnya, karena Beliau memahami orang badui itu "hanya" tidak tahu aturan, dan lalu Beliau menyuruh shohabat untuk membersihkan bekas pipis dengan menyiram air di atasnya.
Masjid Sultan di Singapura adalah kawasan wisata yang didatangi bermacam-macam suku bangsa. Pihak masjid memberikan kesempatan bagi para wisatawan non-muslim untuk berjalan di koridor masjid dan melihat-lihat suasana di dalam masjid melalui jendela yang terbuka, dan memberi penjelasan secara umum mengenai fungsi masjid, kewajiban seorang muslim untuk melaksanakan sholat, dsb.
Jika para wisatawan itu, lelaki atau perempuan, datang dengan pakaian yang memamerkan aurat, maka sebelum berjalan di koridor masjid mereka dipersilahkan memakai jubah tipis penutup aurat. Toilet yang terletak dipekarangan masjid tampak juga digunakan dengan bebas oleh wisatawan. Kelihatan bahwa dengan cara sederhana seperti ini, pihak masjid sudah melakukan syiar yang nyata dalam memperkenalkan Islam sebagai agama yang merupakan rahmat bagi seluruh alam.
Inilah sifat yang mengikuti bimbingan Al Quran, karena Allah S.W.T. telah berfirman :
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya." [Ali `Imran 3:159].
Salam,
Ferry
*Ferry adalah seorang alumni ITB yang sudah memiliki istri dan anak-anak. Kini beliau menjadi TKI dan menetap di Singapura*
NE
27 comments:
Indah.. memang seharusnya begitu ya Om..
Senang membaca tulisan ini :)
Bang..
Seneng juga membaca tulisan ini..
Damai di hati, pikiran, dan perbuatan.. :D
Salam pak :)
Kita tidak bisa menyalahkan ketidaktahuan orang lain :)
Semoga kita bisa lebih bijak dalam menyikapinya :)
betul, tidak tepat bila kita marah, sementara orang yang kita marahi tidak tahu sama sekali bahwa tindakannya itu salah atau keliru, tapi sayangnya kita terkadang lebih semangat memarahi daripada memberitahu, apalagi dengan segala kelemah lembutan. jika terus demikian, maka tidak ada yang akan kita dapatkan selain kerugian.
... Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu ...
Saya suka sekali ayat yang diambil dari surat Ali Imran itu ...
Salam saya Pak Neck
like this.. :)
dari dua kisah tersebut ternyata kita diharapkan untuk memakai cara-cara yang damai dalam segala hal termasuk dalam urusan ibadah sekalipun
ampunilah mereka sebab mereka tidak tau apa yang mereka perbuat..
Lebih mudah memberi maaf dan memberi pengertian daripada menghukum kan Om..
Salam damai.
itulah keindahan Islam yang sebenarnya. Pemberi rahmat bagi sekalian alam......
nchie dan bang hakim...terima kasih atas tulisannya...meskipun ini penulis tamu...
pak fajar...salam kembali sepertinya kita belum berkenalan nih...salam juga
kaka akin dan abi sabila... ketidaktahuan itu yang sering dilakukan oleh anak2 tapi sayangnya orang tua kurang menyadari bahkan bukannya kasih tahu malah langsung memarahinya....
om enha....sudah seharusnya kita menjauhi dari segala kekerasan ya om
mas alam ...itu yang sering luput dari kebanyakan orang..
mas alam ...itu yang sering luput dari kebanyakan orang..
mbak tt...semoga Allah memaafkan orang-orang tersebut yah
uda ded...bener banget...rahmattan lil 'alamin
salam kenal bang.. Sy pernah denger di salah satu radio. ada ustadz yg berkata "sebuah kebenaran akan dianggap salah kalo kita menyampaikannya dengan keras, tp sebuah kekerasan akan jd terlihat benar kalo kita menyampaikannya dengan lemah lembut.. Jd hati2lah ketika menyampaikan sebuah ajaran"
Dr crt itu emang keliatan bgt ademnya ya bang.. Menyikapi sebuah "ketidaktauan" dr para wisatawan dg cara yg lemah lembut
hal ini tidak sengaja dan ketidak tahuannya kan sebaiknya diberi maaf
setuju dgn ke2nai.. kekerasan gak pernah dianggap dan gak akan pernah didengar..
Eh, keren ceritanya.
Memang ngasitaunya harus lembut ya...
bunda ke2nai...ketidaktahuan orang memang beragam tapi bukan berarti kita harus membawa kekerasan karena untuk memaksa orang jadi tahu
mbak Lidya...terkadang manusia itu melebihi dari sang penciptanya sendiri karena Dia selalu memaafkan umatnya kecuali menyekutukan diri-NYA
niee...pada dasarnya manusia itu tidak mau di'kerasin' mereka senang diberikan hal-hal yang lembut... maksudnya tutur kata lho
niee...pada dasarnya manusia itu tidak mau di'kerasin' mereka senang diberikan hal-hal yang lembut... maksudnya tutur kata lho
Una....memang keren banget ceritanya bu
Post a Comment