Eksistensi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hanyalah tinggal hitungan waktu saja. Mengingatkan kembali pada beberapa tahun yang lalu, dimana Komisi atau badan yang memiliki tugas serupa yang akhirnya hilang ditelan waktu seperti Tim Pemberantasan Koperasi (TPK), Komisi Pengawas Kekayaan Pejabat negara (KPKPN), dan Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TGPTPK).
Kinerja KPK apabila dibandingkan yang lainnya, sangat baik. Indikatornya adalah banyaknya pejabat-pejabat publik yang disidangkan dan akhirnya diputuskan bersalah di pengadilan Tipikor (Tindak Pidana Korupsi). Gebrakan dari KPK makin hari makin terlihat hasilnya. Meskipun begitu ternyata Tak Ada Gading Yang Tak Retak. Banyak yang merasa sepak terjang KPK yang menjadi Lembaga Super Body khawatir karena tingginya wewenang yang diberikan kepada lembaga ini.
Kebingunganpun melanda di kalangan anggota DPR (yang notabene-nya yang merancang lembaga ini) karena banyaknya dari rekan sejawat mereka yang sudah masuk penjara tersandung kasus tindak pidana korupsi. Masalah wewenangpun sudah mulai terjadi irisan antara KPK dengan pihak Polisi dan Kejaksaan.
Sampai akhirnya di berbagai media massa muncul istilah Cicak untuk KPK, Buaya untuk Kepolisian serta Godzilla untuk Kejaksaan Agung. Media massapun ramai menggiring opini publik sesuai dengan tujuan mereka masing-masing.
Apapun istilahnya yang beredar di masyarakat, hanya satu keinginan masyarakat yakni menjunjung tinggi hukum yang di republik ini dan berlangsungnya pengadilan yang jujur dan adil. Ingatlah, pengadilan yang abadi dan PASTI adil hanya ada di akhirat.
Jakarta 14 September 2009
http://www.sentilan.blogspot.com
1 comment:
Waktu berlalu, saat ini episode sinetron cicak vx buaya sudah seperti bersaing dengan cinta fitri. Selalu ada berita terbaru dari para pemain live sinetron itu
Post a Comment