Baru aja berlalu Pilkada DKI yang seru banget dan menyita perhatian orang2 di luar kota Jakarta sekalipun. Padahal ada daerah lain yg bersamaan melaksanakan Pilkada namun luput dari perhatian orang2 di luar daerah pemilihan. Sebagai mantan penduduk DKI, saya mengenal dengan baik masalah-masalah pungli yang menjadi rahasia umum dan menjadi hal yang 'lumrah' bagi masyarakat.
Ada lahan yang baru saja menjadi convenience store, tiba2 entah datang dari mana...tahu2 ada aja yang menjadi tukang parkir dadakan. Apalagi kalau tempat 'basah' di pasar2 seperti tanah abang misalnya. Dulu, saat Blok F belum jadi, kalau kita parkir kendaraan (mobil) uang Rp.5000,- sudah menjadi standar pembayaran. Entah berapa yang harus dibayar saat ini kalau parkir disana yah???
Hari Minggu kemarin saya mengantarkan Nedia untuk ujian Atletik di Lapangan Olahraga Ragunan. Berdasarkan pengalaman sebelumnya kalau hari Minggu dapat dipastikan macetnya pol di sekitar pintu masuk ke lokasi. Kalau biasanya anter naik mobil, kali ini pakai motor saja. Masuk ke lokasi semua kendaraan bermotor harus membayar terlebih dahulu. Kalau mobil bayar 2000 sudah biasa, tapi kalau motor bayarnya juga 2000 koq seperti kemahalan nih (dalam hati tapinya....hehehehe).
Sambil menunggu Nedia selesai ujian saya melihat tiket parkir gara2 melirik ke tiket orang yang ada harga sebesar Rp.750,- Oops....secara reflek saya melihat jumlah motor yg terpakir di dalam lokasi ini. Jumlahnya ratusan, katakanlah 300 motor...berapa uang yang 'menguap' di pagi itu saja. Sebenarnya bukan nilai selisih yang saya permasalahkan namun korupsi seperti ini sudah menjadi sebuah pemandangan umum di Jakarta. Sempat sih...saya bergumam dalam hati....buset deh, cepat banget jadi kaya nih kalau begini.....
Jadi...mudah2an Gubernur baru bisa mengurangi kejadian2 seperti ini karena dengan demikian warga Jakarta tidak dirugikan. Pe er yang sangat besar dari soal premanisme, banjir hingga transportasi publik yang makin hari makin terus turun pelayanannya. Selama itu berlangsung sudah dapat dipastikan kendaraan makin banyak yang beredar. Sebagai ilustrasi, pertumbuhan kendaraan baik mobil dan motor per tahunnya membutuhkan pertambahan jalan sepanjang 120 KM. Sedangkan pemerintah kita hanya bisa menambah 86 KM saja selama 4 tahun.....SO.....??? Mau Cepat Kaya.....???!!?!!!
Ada lahan yang baru saja menjadi convenience store, tiba2 entah datang dari mana...tahu2 ada aja yang menjadi tukang parkir dadakan. Apalagi kalau tempat 'basah' di pasar2 seperti tanah abang misalnya. Dulu, saat Blok F belum jadi, kalau kita parkir kendaraan (mobil) uang Rp.5000,- sudah menjadi standar pembayaran. Entah berapa yang harus dibayar saat ini kalau parkir disana yah???
Hari Minggu kemarin saya mengantarkan Nedia untuk ujian Atletik di Lapangan Olahraga Ragunan. Berdasarkan pengalaman sebelumnya kalau hari Minggu dapat dipastikan macetnya pol di sekitar pintu masuk ke lokasi. Kalau biasanya anter naik mobil, kali ini pakai motor saja. Masuk ke lokasi semua kendaraan bermotor harus membayar terlebih dahulu. Kalau mobil bayar 2000 sudah biasa, tapi kalau motor bayarnya juga 2000 koq seperti kemahalan nih (dalam hati tapinya....hehehehe).
Sambil menunggu Nedia selesai ujian saya melihat tiket parkir gara2 melirik ke tiket orang yang ada harga sebesar Rp.750,- Oops....secara reflek saya melihat jumlah motor yg terpakir di dalam lokasi ini. Jumlahnya ratusan, katakanlah 300 motor...berapa uang yang 'menguap' di pagi itu saja. Sebenarnya bukan nilai selisih yang saya permasalahkan namun korupsi seperti ini sudah menjadi sebuah pemandangan umum di Jakarta. Sempat sih...saya bergumam dalam hati....buset deh, cepat banget jadi kaya nih kalau begini.....
Jadi...mudah2an Gubernur baru bisa mengurangi kejadian2 seperti ini karena dengan demikian warga Jakarta tidak dirugikan. Pe er yang sangat besar dari soal premanisme, banjir hingga transportasi publik yang makin hari makin terus turun pelayanannya. Selama itu berlangsung sudah dapat dipastikan kendaraan makin banyak yang beredar. Sebagai ilustrasi, pertumbuhan kendaraan baik mobil dan motor per tahunnya membutuhkan pertambahan jalan sepanjang 120 KM. Sedangkan pemerintah kita hanya bisa menambah 86 KM saja selama 4 tahun.....SO.....??? Mau Cepat Kaya.....???!!?!!!
21 comments:
Aamiin, semoga doanya pak necky terkabul ya
terus tidak beberapa lama kemudian mobil polisi datang dan ikut ikutan minta setoran dari tukang parkir itu.. jadi siapa dong yang cepat kaya... :)
Amiin....semoga Jakarta lebih baik dgn gubernur yg baru...
yah moga2 aja ya gubernur baru bisa bikin jakarta lebih baik... let's see....
Yang cepet kaya bukan tukang parkirnya, tapi dalang tukang parkir. tukang parkir mah ya gitu2 aja tetep idupnya. tetep susah. heran juga ya. apa tukang parkir gak bisa nilep duit yg segitu banyak. polos bener disetorin semua? hehehe *ngajarin gak bener*
mari kita doakan bersama agar Gubernur duet JB benar2 bisa mewujudkan apa yang jadi harapan masy DKi, JAKARTA BARU, yang manusiawi dan bermartabat.
udah biasa itu mas
kalo saya tambah aneh saja, waktu bayar pajak kendaraan, ada iuran parkir selama setahun, tapi ketika parkir di pinggir jalan raya, tetep aja ditarik uang sama tukang parkir, asem bener wes
Yang cepat kaya dengan cara tak sebenarnya semoga juga cepet miskin dengan cara yg luar biasa
pak mars....uangnya uang panas ya mas???
boll...gw baru tahu tuh kalau kita bayar uang parkir kalau perpanjang stnk?? wah thx bgt bro
parah banget tuh tukang parkir
PR untuk gubernur DKI yang akan segera ditetapkan sangat banyak dan butuh dikerjakan segera.
semoga gubernur yang terpilih adalah yang terbaik.
ditunggu aja kebaikan dari pak jokowi. :D
mas alam...yg paling penting ada perubahan menuju positif lah
Saya yakin Gubernur yang baru nanti ... tidak akan bisa 100% menangani 1001 permasalahan yang ada di jakarta ...
namun saya berharap ... kita semua ... bisa membantu sebisanya ...
salam saya Pak Neck
memang sudah masanya ibu kota dipindahin ke kalimantan. biar pusat pemerintahan dan bisnis ga jadi satu. lihat saja pembagian tugas balikpapan dan samarinda. jadi rapi kan kotanya...
Bener om.. jakarta udh terlalu kompleks...
semoga gubernur DKI baru dapat menjalankan amanat rakyat dengan baik :)
om enha...benar itu....tapi minimal beliau bisa mengurangi permasalahannya minimal 30% dgn skala prioritas mayoritas masyarakat
rawins...gw setuju banget tuh kalao jakarta dipindahin fungsi sebagai ibukotanya....mau kemana pun terserah yg punya hajat lah
niee...kompleks mana yah?? hahahaha kalau bahasa nginggrisnya complicated ya bu??
Post a Comment