Di tulisan sebelum ini saya mendapat penyakit secara tiba2...namun 3 hari sebelum lebaran kemarin alhamdulillah kondisi fisik makin membaik dan akhirnya saya bisa bersilahturahim. Berbeda dengan tahun lalu, kali ini saya menyesuaikan diri dengan keadaan stamina setelah fisik membaik. Apabila sudah terasa lelah, saya memutuskan untuk melanjutkan silahturahim di esok harinya.
Terlepas dari adanya perbedaan tanggal 1 Syawal aka lebaran, saya tidak mempersoalkannya karena hal tersebut sudah menyentuh masalah keyakinan masing-masing orang. Tidak usah saling menyalahkan, yang pasti salah adalah orang2 yang seharusnya puasa tapi mereka tidak berpuasa, orang2 yang seharusnya membayar zakat tapi tidak berzakat.
Hari pertama saya pergi ke daerah cipete, jakarta selatan karena kebetulan tante saya merayakan lebaran tgl 30 (sama dengan saya....hehehe). Lumayan saya dapat mencicil satu rumah. Hari berikutnya, pagi hari ke daerah bintaro, siangnya ke cinere dan malamnya ke daerah pondok labu. Semuanya adalah adik-adik dari kedua orang tua saya. Harap maklum deh, bapak saya 9 bersaudara sedangkan dari ibu ada 4 bersaudara. Tradisi di keluarga, meskipun kita sudah ketemu di salah satu rumah namun kita wajib menyambangi rumah mereka satu persatu.
1 September 2011, saya bersama rombongan yang berangkatnya tidak bersamaan menuju Bandung. Perjalanan cukup berat karena harus ditempuh 4 jam saja. Kebiasaan keluarga dari ibu dalam beberapa tahun terakhir berkumpul di salah satu rumah (kali ini di jalan Tirtayasa). Alhamdulillah, bisa bertemu kembali dengan sepupu-sepupu yang dulu teman bermain dan sekarang masing2 sudah punya keluarga. Biasanya ba'da ashar bubar, kali ini kami semua baru bubar menjelang maghrib. Istirahat di hotel sejenak, kamipun beranjak ke rumah kakak ibu yang jarak dari hotel bisa jalan kaki aja.
Keesokan harinya, saya pergi berziarah ke eyang dan kakak ibu dan disambung ke Buah Batu. Selesai dari buah batu kami pergi ke rumah mode di kawasan setiabudi (jujur banget tadinya udh ga mau ikut, tapi kasihan sama anak2 dan istri yang belum jalan2 di bandung). Perjalanan 'hanya' 2 jam saja....hehehehe, asli pegel ini kaki. Untungnya di rumah mode, ada live music sehingga rasa cape bisa berkurang banyak. Kembali ke hotel udh malam, sehingga bisa saya manfaatkan untuk istirahat mengumpulkan tenaga untuk kembali ke Jakarta esok harinya.
Keluar dari kota Bandung tepat jam 10 pagi, dan seperti biasa saya selalu mampir di rest area KM 97 untuk beli oleh2 dan sholat namun saat menjelang masuk rest area koq jalanan macet yah. Saya menduga pasti ada kecelakaan nih. Ngga lama kemudian saya dapat sms dari kakak yang duluan pulang sejam berangkat dari Bandung kalau ada kecelakaan tunggal dari artis dan sang istri meninggal dunia.
Besoknya, 4 September 2011, dari pagi saya berangkat ke bintaro dan lanjut ke Pondok Gede (rumah kakak yang paling tua) dan nyambung lagi ke daerah Gandul Cinere hingga jam 7 malam. Sesampainya di rumah baru deh terasa capenya. Tiga tempat dalam sehari ternyata sudah yang paling maksimal saya bisa lakukan di tahun ini, lebih dari itu fisik sudah minta istirahat.
Perjalanan silahturahim masih berlanjut, setelah hari senin istirahat mengunjungi saudara karena giliran anak2 minta nonton film ditemenin bapaknya yg sedang cuti. Dan sehubungan besok sudah ada yang masuk sekolah akhirnya kita menjadwal di hari sabtu agar semua anggota keluarga bisa full team ikut bersilahturahim.
Tadinya saya berpikir, tradisi di keluarga saya itu sama dengan keluarga-keluarga lainnya namun setelah banyak ngobrol sana-sini ternyata liburan kemarin itu banyak yang justru jadi liburan pada umumnya. Terima kasih kepada orang tua saya yang telah mengajarkan bersilahturahim dan membuat saya dan keluarga menjadikan ini tradisi yang akan saya ajarkan kepada anak-anak....
NE
Terlepas dari adanya perbedaan tanggal 1 Syawal aka lebaran, saya tidak mempersoalkannya karena hal tersebut sudah menyentuh masalah keyakinan masing-masing orang. Tidak usah saling menyalahkan, yang pasti salah adalah orang2 yang seharusnya puasa tapi mereka tidak berpuasa, orang2 yang seharusnya membayar zakat tapi tidak berzakat.
Hari pertama saya pergi ke daerah cipete, jakarta selatan karena kebetulan tante saya merayakan lebaran tgl 30 (sama dengan saya....hehehe). Lumayan saya dapat mencicil satu rumah. Hari berikutnya, pagi hari ke daerah bintaro, siangnya ke cinere dan malamnya ke daerah pondok labu. Semuanya adalah adik-adik dari kedua orang tua saya. Harap maklum deh, bapak saya 9 bersaudara sedangkan dari ibu ada 4 bersaudara. Tradisi di keluarga, meskipun kita sudah ketemu di salah satu rumah namun kita wajib menyambangi rumah mereka satu persatu.
1 September 2011, saya bersama rombongan yang berangkatnya tidak bersamaan menuju Bandung. Perjalanan cukup berat karena harus ditempuh 4 jam saja. Kebiasaan keluarga dari ibu dalam beberapa tahun terakhir berkumpul di salah satu rumah (kali ini di jalan Tirtayasa). Alhamdulillah, bisa bertemu kembali dengan sepupu-sepupu yang dulu teman bermain dan sekarang masing2 sudah punya keluarga. Biasanya ba'da ashar bubar, kali ini kami semua baru bubar menjelang maghrib. Istirahat di hotel sejenak, kamipun beranjak ke rumah kakak ibu yang jarak dari hotel bisa jalan kaki aja.
Keesokan harinya, saya pergi berziarah ke eyang dan kakak ibu dan disambung ke Buah Batu. Selesai dari buah batu kami pergi ke rumah mode di kawasan setiabudi (jujur banget tadinya udh ga mau ikut, tapi kasihan sama anak2 dan istri yang belum jalan2 di bandung). Perjalanan 'hanya' 2 jam saja....hehehehe, asli pegel ini kaki. Untungnya di rumah mode, ada live music sehingga rasa cape bisa berkurang banyak. Kembali ke hotel udh malam, sehingga bisa saya manfaatkan untuk istirahat mengumpulkan tenaga untuk kembali ke Jakarta esok harinya.
Keluar dari kota Bandung tepat jam 10 pagi, dan seperti biasa saya selalu mampir di rest area KM 97 untuk beli oleh2 dan sholat namun saat menjelang masuk rest area koq jalanan macet yah. Saya menduga pasti ada kecelakaan nih. Ngga lama kemudian saya dapat sms dari kakak yang duluan pulang sejam berangkat dari Bandung kalau ada kecelakaan tunggal dari artis dan sang istri meninggal dunia.
Besoknya, 4 September 2011, dari pagi saya berangkat ke bintaro dan lanjut ke Pondok Gede (rumah kakak yang paling tua) dan nyambung lagi ke daerah Gandul Cinere hingga jam 7 malam. Sesampainya di rumah baru deh terasa capenya. Tiga tempat dalam sehari ternyata sudah yang paling maksimal saya bisa lakukan di tahun ini, lebih dari itu fisik sudah minta istirahat.
Perjalanan silahturahim masih berlanjut, setelah hari senin istirahat mengunjungi saudara karena giliran anak2 minta nonton film ditemenin bapaknya yg sedang cuti. Dan sehubungan besok sudah ada yang masuk sekolah akhirnya kita menjadwal di hari sabtu agar semua anggota keluarga bisa full team ikut bersilahturahim.
Tadinya saya berpikir, tradisi di keluarga saya itu sama dengan keluarga-keluarga lainnya namun setelah banyak ngobrol sana-sini ternyata liburan kemarin itu banyak yang justru jadi liburan pada umumnya. Terima kasih kepada orang tua saya yang telah mengajarkan bersilahturahim dan membuat saya dan keluarga menjadikan ini tradisi yang akan saya ajarkan kepada anak-anak....
NE
38 comments:
ya, aku bangga menjadi orang Indonesia, yang mengenal silaturahmi dalam keluarga. Ibu Mertua selalu membanggakan pada teman-temannya, karena kami minimum sebulan sekali datang menemui mereka. Banyak teman-teman ibu mertua yang bahkan sama sekali belum pernah bertemu cucunya :( Kasihan sekali
EM
iya mbak EM...bahkan ketika jauh dari saudarapun kami bersilahturahim dengan para senior maupun orang2 yang di'tua'kan...
Kasihan banget lho...mereka jarang melihat cucunya. Coba kalau di Indonesia, seminggu ga nongol aja bisa2 diteriakin tuh emak sama bapaknya....hahaha
foto keluarganya bagus.. serba pake baju putih.. :D
silahturahmi emang penting ya.. dan perlu dipelihara...
Sama deh mas tradisinya sprt dipontianak. walopun udah ketemu harus mrngunjungi balikrumahnya bahkan bukan cuma keluarga besar tapi juga temen temen dan para tetangga.. :)
btw.. aneh juga ya di jepang ada yg gak kenal nenek dan cucunya..
Setipa lebaran saya menyiadaan waktu antara 3-4 hari untuk bersilaturrahmi dengan kerabat. Kadang beramai-ramai pergi satu mobil kadang cukup pakai sepeda motor.
Kalau saya, keluarga terdekat semua di kota yang berbeda.
Jadi kalaupun silaturrahmi ke keluarga om atau tante.
Kami juga punya kebiasaan kumpul di hari ke-3 lebaran.
Maaf lahir batin pak necky dan keluarga,
di keluarga dari pihak almarhum papa silaturahminya setiap tahun selalu kumpul di rumah orang tuaku, karena almarhum papa anak laki2 tertua, jadi keluarga kakak dan adik papa yang mengunjungi kami, sebaliknya kalau dari keluarga pihak mama kumpulnya di adik laki2 mama yang tertua, masih ada adat2nya dikit gitulah..
senangnya ada tradisi saling mengunjungi rumah masing2 saat lebaran, tradisi ini tak ada di keluargaku
Saleum,
Silaturahmi itu juga akan menyehatkan jiwa kita ya bang, ada semacam kepuasan bathin yang kita rasakan.
saleum dmilano
menyenangkan bisa melihat beberapa lagi keluarga bahagia :)
enak kalau keluarganya deket2... jadi cukup naik mbil beberapa jam... huhuh
Pak Neck,
Silaturahmi itu memang indah ...
ada dua hal sebetulnya yang bisa kita dapat ...
mempererat tali persaudaraan antar keluarga ...
dan juga mempererat hubungan antar personal di dalam keluarga kita sendiri ... istri/suami dan anak-anak
kemana-mana rame-rame
Salam saya Pak Neck ...
Mengenai KM 97 itu ?
hahaha itu juga tempat mampir favorit saya. Tempat saya beli oleh-oleh kalo sedang pulang dari Bandung
arman...baru nyadar...kalau pake serba putih semua yah??...hehehehe
niee...makanya bersyukur yah kita bisa sering2 bersilahturahim...
kang alam ...emang yg paling asyik tuh berangkat rame2nya....kesannya gimana gitu deh....hehehe
uda ded...pokoknya kalau udah ngumpul asyik banget khan yah?
bu monda...meskipun udh datang ke rumah, kudu di balas khan yah?....khususnya anak2nya.....
maap lahir batin pak...
mampir untuk silaturahim.. :)
kue lebarannya masih ada? hehe
dengan silaturahim bisa menggugurkan dosa, dan juga mempermudah rezeki. katanya loh itu pak :)maklumsaya bukan pakar
Waaah, Pak Necky ke Bandung juga toh? :D
r10...ayo buat tradisinya donk...dimulai dari elo bro..
dmilano...saya seratus persen setuju banget bang..
merliza...terima kasih...mudah2an terus bahagia
Bersilaturahmi saat lebaran emang selalu menyenangkan ya Pak? :) Maaf lahir bathin ya, maaf kalau ada salah kata :)
nico...emang keluarga elo ada di mana bro??
om enha...KM 97, bagi saya mah masih rest area yg terbaik kalau dari arah bandung ke Jakarta. Sedangkan dari arah Jakarta ke Bandung favorit saya di KM 57.
Dulu di KM 97 outletnya murah2 harganya tapi sekarang ga beda jauh om...hehehehehe
iyha...kue lebaran masih ada tuh ...mau lidah kucing?? atau lidah macan???....:-)
mbak lidya...insya Allah semuanya bener deh.... karena emang dengan silahturahim...banyak memberi maaf dan dapat info2 ...yg baik khan...
asop...setiap tahun insya Allah kita sekeluarga besar ke Bandung tapi biasanya ga sempat mampir2 tahun ini mampir ke rumah mode...gw tobat setobatnya bro....2 jam dari buah batu sampai sana
sya...senengnya tuh kalau ketemu saudara2 ... kita bisa nostalgia masa2 kecil dulu
dulu aku suka males ikut acara halal bihalal..
tapi sekarang jadi suka,,
seru aja..ngeliat keramaian dan kehebohan yang ada...
beruntung kita masih bisa ngerasain indahnya silaturahmi..
horeeeeee...gitu donk...jangan males2 silahturahim.... hidup putriiiiiii.....hehehehe
Silaturahmi dgn keluarga & sahabat, menjadikan hidup lebih hidup.. Hehe... Yg seru adalah acara bertukar kabar dan oleh2.. Hihihi..
Ohya... Maaf telat Pak Necky...
Mohon maaf lahir batin ya Pak.. :-)
thia...udah kayak iklan rokok aja...bikin hidup lebih hidup....hehehehehe....biar telat asal selamat bu...ga apa2 khan??
Silaturahim mengandung banyak makna....
Karena ayah ibu telah tiada, demikian juga bapak ibu mertua, adik-adik saya dan juga adik suami berkumpul di rumah saya. Rumah kecil kami menjadi meriah, walau si mbak terpaksa masak untuk 3 hari terus menerus. Saya bersyukur kedua si mbak tidak pulang saat Lebaran karena melihat kami repot menerima tamu, pulangnya baru saat Lebaran Haji nanti.
Perbedaan tetap menyenangkan, kalau kita tak melihat sebagai suatu perbedaan yang harus diperdebatkan, justru menjadi lebih indah...
Bahagia rasanya bisa berkumpul dan mengunjungi sanak saudara dan kerabat ya mas...
ini salah satu yg saya ingin tanamkan kpd anak2.
dan saya rasa ini mmg perlu dilestarikan...
Devi
bu enny...bersyukur banget para asisten tidak mudi ya bu? Apa kiatnya tuh?...mungkin bisa di share sama kita2 nih....supaya asisten2 kita tidak mudik saat lebaran...
mbak devi....insya Allah anak2 kita bisa menerima semua ajaran kita dan menjadi bekal bagi mereka nanti yah...aamiin...
Post a Comment